Sistem Kartu Parkir
Jurusan Menggunakan Sensor Warna
|
Bayu Triatmono1, Nuraida Diah Wahyuningtias2, Samuel Beta3
Mahasiswa1
dan Dosen3 Program Studi Teknik Elekrtonika Jurusan Teknik Elektro
Politeknik
Negeri Semarang
Jalan Prof. Soedarto, Tembalang, Semarang,
Indonesia
|
Abstrak— Kebutuhan
tempat parkir di kampus saat ini tidak bisa di pungkiri lagi. Karena setiap
harinya, kebanyakan mahasiswa mengendarai kendaraan ke kampus. Sistem parkir
yang dibuat ini bertujuan untuk memecahkan salah satu masalah perparkiran yaitu
mahasiswa parkir di sembarang tempat di lingkungan kampus menjadi tidak teratur. Sistem
ini merupakan kombinasi sistem otomatis dan identifikasi. Sistem dirancang dengan
memanfaatkan Arduino Uno secara optimal dengan
menggabungkan beberapa komponen-komponen yang lain. Alur kerja
sistem diawali dengan pembacaan identifikasi warna kartu parkir pada Sensor Warna TCS3200 sebelum masuk
palang pintu masuk parkir. Bersamaan dengan itu
secara periodik hasil kombinasi infrared dan photodioda sebagai sensor akan
mengidentifikasi keberadaan kendaraan yang masuk. Seluruh
proses akan dibaca dan diolah oleh Arduino Uno. Jika analisis
terhadap sistem kartu parkir warna jurusan berbasis
mikrokontroller ini dilihat dari aspek fungsional sistem. Maka hasil pengujian
terhadap aspek fungsional dapat diketahui bahwa sistem dapat bekerja dengan
baik tergantung pada pengolahan sistem identifikasi warna
kartu dengan menggunakan Sensor Warna TCS3200. Dan secara
sistematis seluruhnya tergantung pada kinerja mikrokontroller.
Kata kunci : Tempat Parkir, Sensor Warna TCS3200, Infrared
Abstract - Needs
a parking space on campus at this time can not deny anymore. Because every day,
most of the students driving to campus. Parking system which made it aims to
solve one of the problems that the student parking parking anywhere on campus
become irregular. This system is a combination of automated systems and
identification. The system is designed to utilize optimally the Arduino Uno by
combining several other components. Workflow system begins with the reading
color identification card in the parking lot before entering the TCS3200 Color
Sensor bar parking lot entrances. Along with the periodic results of a
combination of infrared and a photodiode as a sensor will identify the presence
of vehicles that enter. The whole process will be read and processed by the
Arduino Uno. If the analysis of the color of the parking card system
microcontroller-based majors is seen from the functional aspect of the system.
The results of tests on the functional aspects can be seen that the system can
work well depending on the processing card with a color identification system
using Color Sensor TCS3200. Systematically and entirely dependent on the
performance of the microcontroller.
Keywords: Parking,
TCS3200 Color Sensors, Infrared
I. PENDAHULUAN
Tempat parkir adalah suatu sarana kampus yang selalu
dibutuhkan mahasiswa setiap harinya, karena kebanyakan mahasiswa mengendarai
kendaraan ke kampus, khsusunya kendaraan beroda dua. Dengan banyaknya mahasiswa
dan bertambah banyaknya kendaraan yang digunakan, membuat mahasiswa parkir di sembarang tempat
menjadi tidak teratur.
Dari
permasalahan tersebut maka timbul ide untuk membuat
suatu sistem parkir berdasarkan warna jurusan, sehingga mahasiswa dapat parkir
kendaraan sesuai dengan jurusan yang sedang di ampu, yang nantinya diharapkan
dapat membuat tempat parkir menjadi teratur. Selain efesien
bagi mahasiswa, sistem ini juga efektif bagi pihak institusi sebagai pengelola yang
menyediakan lahan parkir untuk memberikan kenyamanan untuk mahasiswa sebagai pengguna
lahan parkir.
Prototipe
sistem kartu parkir warna Jurusan dapat dirancang menggunakan mikrokontroller, dimana
mikrokontroller berfungsi sebagai pusat pengendalian seluruh sistem parkir. Selain
menggunakan mikrokontroller, sistem parkir ini juga memanfaatkan penggunaan
Sensor Warna TCS3200 sebagai identifikasi warna kartu parkir yang sesuai dengan
warna Jurusan untuk membuka gerbang tempat parkir. Warna Jurusan yang di
gunakan pada sistem kartu parkir ini adalah warna Merah untuk Jurusan Elektro
dan warna Biru untuk Jurusan Teknik Mesin.
II. TEORI DASAR SISTEM
A. Sensor
Warna TCS3200
TCS3200 adalah IC pengkonversi warna cahaya ke
nilai frekuensi. Ada dua komponen utama pembentuk IC ini, yaitu photodioda dan
pengkonversi arus ke frekuensi. Keluaran dari sensor ini sendiri berupa output
digital yang berbentuk pulsa pulsa hasil pembacaan warna RGB yaitu gelombang
kotak (duty cycle 50%) frekuensi yang berbanding lurus dengan intensitas
cahaya.
Pada prinsipnya pembacaan warna pada TCS 3200
dilakukan secara bertahap yaitu membaca frekuensi warna dasar secara simultan
dengan cara memfilter pada tiap tiap warna dasar. Untuk itu diperlukan sebuah
pengaturan atau pemprograman untuk memfilter tiap-tiap warna tersebut.
Gambar 2.1 Bentuk fisik Sensor Warna TCS3200
Gambar 2.2 Proses Pembacaan Sensor Warna TCS3200
B. LED
Inframerah
Sistem sensor infra merah pada dasarnya
menggunakan infra merah sebagai media untuk komunikasi data antara receiver dan
transmitter. Sistem akan bekerja jika sinar infra merah yang dipancarkan
terhalang oleh suatu benda yang mengakibatkan sinar infra merah tersebut tidak
dapat terdeteksi oleh penerima. Pada bagian penerima terdapat fotodioda.
Cahaya infra merah pada dasarnya adalah radiasi
elektromagnetik dari panjang gelombang yang lebih panjang dari cahaya tampak,
tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio, dengan kata lain infra
merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang, yaitu sekitar
700 mm sampai 1 mm. Intensitas cahaya yang dikeluarkan oleh LED Inframerah
tergantung arus yang mengalir pada LED Inframerah tersebut. Semakin besar arus
yang melaluinya maka intensitas cahaya yang dikeluarkan akan semakin besar, dan
semakin kecil arus yang melalui LED Inframerah tersebut maka akan semakin kecil
pula intensitas cahaya yang dikeluarkan.
Gambar 2.3 Bentuk fisik LED Inframerah
C. Photodioda
Photo dioda adalah jenis dioda yang berfungsi
untuk mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa. Komponen elektronik ini
akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya yang dapat di deteksi oleh
dioda ini, mulai dari infrared, sinar ultra violet, sampai dengan sinar X.
Photodioda digunakan sebagai penangkap gelombang
cahaya yang dipancarkan oleh Infrared. LED infrared akan memancarkan cahaya ke
obyek dan photodioda akan menerima cahaya yang dipantulkan oleh obyek tersebut.
Intensitas cahaya yang diterima oleh photodioda akan mempengaruhi nilai
resistansinya. Besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh
photodioda tergantung besar kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh infrared.
Photodioda ini biasa digunakan
untuk mendeteksi pulsa cahaya dalam serat optik dan lainnya yang sensitif
terhadap gerakan cahaya, ia bekerja kebalikan dari Light Emitting Diode (LED).
Jadi bedanya adalah bila photodioda mendeteksi cahaya dan kemudian menciptakan jalur
konduktif yang memungkinkan listrik mengalir. Sedangkan LED menerima listrik kemudian
memancarkan cahaya.
Gambar 2.4 Bentuk fisik Photodioda
D. Motor
Servo
Motor servo adalah sebuah motor DC dengan sistem
umpan balik tertutup di mana pada posisi rotor-nya akan diinformasikan kembali
ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor ini terdiri dari
sebuah motor DC, serangkaian gear, potensiometer, dan rangkaian kontrol.
Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran
poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan
perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas
posisi putaran poros motor servo.
Prinsip kerja motor servo, Motor servo
dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa (Pulse Wide
Modulation / PWM) melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol yang
diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo. Motor
servo akan bekerja secara baik jika pada bagian kontrolnya diberikan sinyal PWM
dengan frekuensi 50Hz.
Gambar 2.5 Bentuk fisik Motor Servo
E. Arduino
Uno
Pada prinsipnya Arduino Uno merupakan sebuah papan
mikrokontroller tersusun dari ATMega328 sebagai mikrokontroller utama dan
ATMega16U sebagai perangkat ‘pembantu’ untuk menangani komunikasi data melalui
kabel USB. Berikut ini adalah blok diagram mikrokontroller ATMega328.
Gambar 2.6 Blok diagram mikrokontroller ATMega328
Penjelasan dari blok diagram diatas adalah sebagai
berikut :
·
UART
UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter) merupakan bagian
antarmuka yang menangani komunikasi serial dengan perangkat lain. Secara
elektrikal, komunikasi serial ini dilakukan dalam level tegangan TTL (0-5V).
Jika kebutuhan sistem mengharuskan berkomunikasi dengan level yang lain
misalnya RS-232/RS-485/RS-422.
·
RAM (Random Access Memory)
Sesuai namanya, bagian ini merupakan penyimpanan data sementara yang
bersifat volatile (hilang saat sumber tenaga dimatikan). ATMega328 memiliki RAM
internal sebesar 2KB.
·
Flash Memory
Bagian ini merupakan tempat penyimpanan data yang bersifat non-volatile
(tidak hilang saat sumber tenaga dimatikan). Karena sifatnya yang non-volatile,
flash memory digunakan untuk menyimpan program dan bootloader Arduino.
·
EEPROM
EEPROM merupakan memori yang mempunyai sifat seperti flash memory yakni
non-volatile, namun secara fisik berbeda tipe bahan penyusunnya. Bagian ini
banyak digunakan untuk menyimpan data selain program yang tidak boleh hilang
saat sumber daya dimatikan.
·
CPU (Central Processing Unit)
CPU merupakan pusat pemrosesan instruksi program yang ada di flash memory.
CPU mengatur semua lalu lintas data dan instruksi dari CPU ke register atau
antar register. Dapat dikatakan bahwa CPU merupakan otak dari seluruh kerja
mikrokontroller.
·
Port I/O
Port I/O (Input/Output) merupakan ‘pintu’ keluar
masuknya data untuk antarmuka (interfacing) mikrokontroller dengan dunia luar.
Melalui port I/O inilah bisa bertukar data dengan perangkat lain, menghidupkan
LED, menjalankan motor, mengeluarkan sinyal PWM atau mendeteksi suatu parameter
dengan sensor.
Gambar 2.7 Papan Arduino Uno
1.
Pin input-output digital (diberi label ‘0 s/d 3’)
Secara umum pin I/O ini adalah pin digital, yakni pin yang bekerja secara
level tegangan digital (0 dan 5V) baik untuk input dan output. Namun pada beberapa
pin ada yang memiliki fungsi khusus yakni sebagai pin output analog, yang dapat
mengeluarkan tegangan analog 0 s/d 5V (0V, 1V, 2V, 2.5V, 4.3V, dst). Pin
tersebut adalah pin 3,5,6,9,10 dan 11. Selain itu untuk pin 0 dan 1 juga memiliki
fungsi khusus sebagai pin komunikasi serial (sering disebut dengan istilah
‘hardware serial’).
2.
Pin input analog (diberi label ‘A0 s/d A5’)
Pin A0 s/d A5 ini berfungsi sebagai pin input yang dapat mendeteksi range
tegangan analog 0 s/d 5V. Tegangan ini akan dipresentasikan sebagai bilangan 0
– 1023 dalam program.
3.
Pin untuk sumber tenaga
Kelompok pin ini merupakan kumpulan pin yang berhubungan dengan sumber
tenaga, misalnya output 5V, output 3,3V, GND (2 pin) dan Vref (tegangan
referensi untuk pembacaan ADC internal).
4.
Jack USB
Merupakan soket USB female tipe B sebagai penghubung komunikasi data serial
dengan PC. Digunakan saat menggunakan sketch ke papan Arduino sekaligus untuk
mencatu sumber tenaga dari port USB PC sehingga papan Arduino dapat hidup tanpa
sumber daya tambahan.
5.
Jack power
Soket untuk catu daya eksternal. Tegangan DC yang diijinkan adalah 9-12V.
6.
Port ICSP (In-Circuit Serial Programming)
Port ini digunakan untuk memprogram Arduino tanpa bootloader. Port ini
dapat dimanfaatkan untuk memprogram bootloader ke IC ATMega lainnya dengan
menggunakan papan programmer lainnya yang mendukung ICSP.
7.
Tombol reset
Tombol ini digunakan untuk mereset Arduino untuk memulai program dari awal.
III.
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Langkah-langkah Perancangan
Langkah perancangan
alat ini yaitu perancangan elektronik yang meliputi semua tahap dari pengerjaan
yang berhubungan
langsung dengan
rangkaian, diantaranya adalah:
- Membuat gambaran permasalahan sistem parkir yang sesungguhnya agar dapat di implementasikan pada alat ini. Menentukan algoritma yang sesuai untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada sistem.
- Membuat konsep untuk memilih komponen yang akan digunakan dalam perancangan sistem parkir.
- Pemodelan sistem berdasarkan komponen yang telah ditentukan.
- Analisis dan pengujian alat agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan.
B. Perancangan Blok Diagram
Perancangan sistem terdiri dari perancangan
hardware yaitu cara penempatan komponen elektronik pada prototipe tempat parkir, sedangkan
perancangan software yaitu penulisan instruksi dengan bahasa C. Sistem kartu
parkir jurusan menggunakan sensor warna merupakan sistem yang terintegrasi dari
beberapa komponen penunjang, yang mana komponen penunjang tersebut terbagi
menjadi 4 bagian yaitu, bagian input yaitu sensor warna TCS3200, Rangkaian
sensor Infrared, kemudian yang kedua adalah bagian unit pemproses disini penulis
mengunakan ATMega328 sebagai kontroler utama,
untuk bagian ketiga adalah bagian
output bagian ini merupakan
bagian yang dikontrol oleh mikrokontroler yaitu motor servo, sedangkan bagian
yang terakhir adalah bagian supply
tegangan dan arus untuk sistem.
Gambar
3.1 Blok Diagram Rancang Bangun Sistem berdarkan I/O Komponen
C. Cara Kerja Sistem
Perancangan proses alur kerja sistem diharapkan mampu
menjadikan sistem kartu parkir jurusan menggunakan sensor warna yang dibuat
dapat berjalan dengan baik. Alur kerja sistem yang dibuat sebagai garis
besarnya saja untuk mempermudah dalam penulisan kode program dan pembuatan flowchart
sistem nantinya. Sistem akan bekerja jika Arduino Uno telah
mendapatkan supply tegangan dan arus sebesar 5 volt. Berikut penjelasan cara kerja sistem :
- Sensor Warna akan mengidentifikasi kartu Parkir, dengan cara mahasiswa menempelkan kartu parkir pada sensor warna, kemudian push button yang berada di depan palang pintu masuk parkir ditekan.
- Ketika kartu parkir tidak sesuai dengan sistem seharusnya, palang pintu masuk parkir tidak akan terbuka, meskipun push button ditekan berkali-kali.
- Kemudian proses identifikasi kendaraan yang sudah masuk adalah dengan memanfaatkan LED Infrared sebagai transmiter dan photodioda sebagai receiver. Dimana kendaraan pada proses ini berfungsi sebagai penghalang pancaran infared.
- Setelah kendaraan sudah tidak menghalangi pancaran atau kendaraan sudah masuk, maka palang pintu akan menutup sendiri.
- Palang pintu parkir pada protipe ini merupakan bagian sistem yang memanfaatkan penggunaan motor servo sebagai penggerak.
D. Flowchart Sistem
Alur kerja program akan menjelaskan aliran kerja perangkat software
dalam mengendalikan kerja hardware, sehingga dapat dikatakan bahwa perangkat
software memberikan peranan yang besar
pada sistem, telah dijelaskan sebelumnya bahwa program yang digunakan oleh
penulis adalah bahasa C. Alur kerja alat atau flowchart merupakan bahan acuan
bagi penulis didalam proses pembuatan kode-kode program. Gambar
3.2
adalah gambar flowchart sistem.
Gambar 3.2 Flowchart Sistem kartu parkir jurusan
menggunakan sensor warna
E. Pemodelan Tempat parkir pada Sistem kartu parkir Jurusan
menggunakan sensor warna
Pada tahap perancangan rangkaian, proses dimulai
dari pemodelan tempat parkir yakni pembuatan tempat parkir dan pemilihan komponen
elektronika yang digunakan. Berupa miniatur sistem parkir berukuran 50 cm x 50 cm.
Pada sistem parkir ini dua palang pintu dirancang dengan menggunakan dua buah
motor servo yang bekerja otomatis berdasarkan identifikasi kartu parkir warna
Jurusan. Kartu parkir warna Merah untuk Jurusan Elektro dan kartu parkir warna
Biru untuk Jurusan Teknik Mesin. Dengan memanfaatkan penggunaan Sensor Warna
TCS3200 untuk membentuk satu sistem kompleks (Identifikasi dan Otomatisasi)
diantara keduanya. Pada lokasi parkir akan dipasang sensor Infrared yang mampu
mendeteksi keberadaan kendaraan mahasiswa yang masuk. Berdasarkan komponen - komponen
penyusun sistem kartu parkir warna Jurusan maka bagan sistem parkir dapat
digambarkan seperti dibawah ini.
Gambar 3.3 Skema Rancang Bangun Sistem kartu
parkir jurusan menggunakan sensor warna
Gambar 3.4 Hasil Perancangan Sistem kartu parkir
jurusan menggunakan sensor warna
IV. PENGUJIAN DAN ANALISA
A. Proses Pengujian Identifikasi Sensor Warna TCS3200
Alur kerja Sensor Warna TCS3200 adalah proses
terjadinya identifikasi pada kartu parkir warna jurusan. Data yang dihasilkan
dari identifikasi tersebut akan dikirim dan diolah oleh mikrokontroller. Data
yang diolah akan dibaca sebagai warna jurusan yang sedang diampu pengguna
parkir (mahasiswa) dan akan disesuaikan dengan data yang telah diprogram didalam
mikrokontroller. Ada satu ketentuan pada saat terjadi pembacaan warna dimana
setiap kartu warna yang berbeda memiliki jarak baca yang berbeda pula berdasarkan
jenis frekuensi dari Sensor Warna TCS3200. Maka dari itu, sensitivitas sensor
warna sangat bergantung pada jarak pembacaan warna, diperlukan kalibrasi
terlebih dahulu pada sensor warna TCS3200 sebelum digunakan pada sistem kartu
parkir jurusan.
B. Proses Kerja Palang Pintu Parkir
Palang pintu parkir pada sistem ini merupakan
bagian yang memanfaatkan penggunaan motor servo sebagai penggerak. Proses ini
merupakan kelanjutan tahapan dari data identifikasi Sensor Warna TCS3200 yang
telah diproses oleh mikrokontroller. Kondisi yang akan ditampilkan palang pintu
hanyalah kondisi terbuka dan tertutup. Palang pintu tidak terbuka apabila
identifikasi Sensor Warna TCS3200 tidak sesuai. Sedangkan, Palang pintu terbuka
saat identifikasi Sensor Warna TCS3200 sesuai dengan data yang telah diprogram
pada mikrokontroller.
C. Proses Pengujian Identifikasi Kendaraan
Sensor identifikasi kendaraan yang
masuk ini memanfaatkan kombinasi komponen elektronika yakni LED infrared dan
photodioda. Proses identifikasi kendaraan adalah dengan memanfaatkan LED
Infrared sebagai transmiter dan photodioda sebagai receiver. Apabila pancaraan
infrared diterima oleh photodioda maka kondisi tersebut adalah true
(1) dan sebaliknya apabila pancaran infrared tidak diterima maka kondisi
tersebut adalah false (0). Dua kondisi tersebut akan di terima dan
diproses oleh mikrokontroller sebagai kondisi ada atau tidaknya kendaraan.
Dimana kendaraan pada proses ini berfungsi sebagai penghalang pancaran infrared.
Gambar
4.1 Proses Kerja Sensor Identifikasi Kendaraan
Secara keseluruhan sistem berdasarkan pengujian, dapat dilihat bahwa sistem telah berjalan sesuai dengan
perancangan. Dimana Sensor Warna TCS3200 mampu mengidentifikasi dengan baik,
sensor infrared juga mampu mengidentifikasi kendaraan, palang pintu terbuka dan
tertutup secara otomatis.
V.
SIMPULAN
Berdasarkan perancangan dan pengujian “Sistem kartu parkir jurusan
menggunakan sensor warna” dapat dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Rancang bangun sistem kartu parkir jurusan menggunakan sensor warna telah berhasil beroperasi dengan baik.
- Struktur Rancang bangun dapat dibuat dengan mengkombinasikan mikrokontroller dan sensor.
- Struktur mikrokontroller dengan pin yang dapat berfungsi sebagai jalur input/output memudahkan perancangan dan pengolahan data untuk pengendalian sistem secara menyeluruh.
- Setiap kartu warna yang berbeda memiliki jarak baca yang berbeda pula berdasarkan jenis frekuensi dari Sensor Warna TCS3200. Maka dari itu, diperlukan kalibrasi terlebih dahulu pada sensor warna TCS3200 sebelum digunakan pada sistem kartu parkir warna jurusan.
Daftar Pustaka
[1]
Saptaji,
Handayani., Mudah Belajar Mikrokontroller dengan Arduino, Bandung : Widya
Media, 2015.
[2]
Bishop,Owen, Dasar-Dasar
Elektronika, Jakarta : Erlangga, 2004.
Bayu
Triatmono, dilahirkan di Sragen pada tanggal 3 Juni 1992. Merupakan anak
terakhir dari tiga bersaudara. Lulusan SMKN 2 Sragen 2010 sebelum melajutkan
kuliah di POLINES tahun 2013. Pernah berkarier di selama 2 tahun di perusahaan
multinasional bidang otomotif PT Kayaba Indonesia. Email: bayu_tria21@yahoo.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar