PENDETEKSI 3 KODE WARNA
DENGAN
PENAMPIL LCD
Ade Kurniawan1, Faris Faishol Auryn1, Muhammad Amin Marzuqi1,
Taufiq Arrasyid1 , Samuel BETA.2
1Mahasiswa dan 2Dosen Program
Studi
Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro,
Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang,
Indonesia
|
Intisari
-- Dalam pembacaan warna
dibutuhkan alat pendeteksi warna yaitu dengan menggunakan sensor warna. Maka
dalam penelitian ini dibuatlah aplikasi Arduino
menggunakan masukan sensor warna TCS3200 dengan luaran LCD 16 x 2. Selain
menggunakan TCS3200 Modul GY-31, sebenarnya bisa menggunakan led RGB +LDR
karena prinsip kerjanya hampir sama dengan TCS3200 Modul GY-31 tetapi harus
mengkalibrasi dulu sebelum menampilkan data warna.
Kata Kunci : Arduino,
Sensor Warna (TCS3200), LCD 16x2
Abstract—In reading the color needed detector color by using a color sensor.
So in this study made use of an Arduino application TCS3200
color sensor inputs with outputs LCD 16x2. In addition to
using the Module TCS3200 GY-31, may actually be using LED RGB + LDR because it
works almost the same principle with TCS3200 Module GY-31 but had to calibrate
the color before displaying data.
Keyword : Arduino,
TCS3200 Color sensor, LCD 16x2
1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Begitu cepat perkembangan ilmu pengetahun pada era ini, terutama dalam
pengetahuan teknologi yang setiap menitnya selalu ada enopasi – enopasi yang
terbaru yang langsung turun ke pasaran. Dan juga pada era ini Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK) tersebut, manusia terutama mahasiswa sebagai insan yang
intlektual sebagai penerus cita-cita bangsa dituntut untuk mampu mengembangkan
daya pikir, kemampuan dan kareatifitas serta diharapkan untuk mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat perkembangannya.
Dengan kemajuan tersebut, membuat manusia selalu berusaha memanfaatkan
teknologi yang ada untuk mempermudah kehidupannya. Karena setiap orang biasanya
selalu berbeda pendapat masalah warna, untuk itu kami membuat alat pembaca
warna otomatis agar setiap orang tidak berbeda pendapat tentang masalah warna
dan juga bisa digunakan sebagai modul pembelajaran.
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan alat
ini adalah :
1. sebagai modul pembelajaran
2. Sebagai penampil warna
agar setiap orang tidak berbeda pendapat
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang, akan ditentukan
beberapa rumusan masalah, yaitu :
1.
Bagaimana alat yang
didesain dengan mikrokontroller
arduino dapat bekerja menggunakan sensor
TCS3200 sebagai pendeteksi warna ?
2.
Bagaimana
cara menampilkan warna?
1.3 Pembatasan
Masalah
Adapun yang membatasi alat ini adalah :
1.
Membaca warna
dengan sensor warna TCS3200
2.
Menggunakan LCD untuk keluarannya
3.
Hanya
mendeteksi 3 kode warna
1.4 Metodologi
Target
proyek ini menjalankan program yang dapat diimplementasikan langsung terhadap
alat. Langkah - langkah pembuatan Proyek
ARM dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Studi pustaka alat dan bahan
2. Perancangan perangkat lunak dan program
3. Implementasi program
4. Pengujian perangkat lunak dan perangkat keras
5. Analisa
6. Laporan
2. TINJAUAN PUSTAKA
Penjelasan dan uraian teori penunjang yang
digunakan dalam membuat alat ini diperlukan untuk mempermudah pemahaman tentang
cara kerja rangkaian maupun dasar-dasar perencanaan pembuatan alat.
2.1 Arduino
Arduino adalah papan
mikrokontroler berdasarkan ATmega328 (datasheet). Arduino ini berisi semua yang
diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, untuk mengaktifkan cukup
menghubungkannya ke komputer dengan kabel USB dengan adaptor AC-DC atau
baterai.
“Arduino Uno beroperasi
pada tegangan eksternal dari 6-20 volt. ATmega328 ini memiliki memori sebesar
32 KB (0,5 KB dari memori tersebut digunakan untuk bootloader) dan juga
memiliki memori sebesar 2 KB dari SRAM dan 1 KB dari EEPROM.
Arduino menggunakan software
processing tersendiri penggabungan dari bahasa C++ dan Java.” Arif (2012:1)
”Software Arduino dapat diinstal di berbagai
sistem operasi seperti: LINUX, Mac OS, Windows. Software IDE Arduino terdiri
dari 3(tiga) bagian:
1. Editor Program, untuk menulis program
dalam bahasa processing. Listing program pada Arduino disebut sketch.
2. Compiler, modul yang berfungsi mengubah
bahasa prosesing (kode program) kedalam kode biner karena kode biner adalah
satu satunya bahasa program yang dipahami oleh mikrokontroler.
Uploader,
modul yang berfungsi memasukan kode biner kedalam memori mikrokontroler.”
Arduino Uno memiliki 14 digital input /
output pin (dimana 6 dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog,
resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol
reset. Ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya
terhubung ke komputer dengan kabel USB atau kekuasaan itu dengan adaptor atau
baterai AC-to-DC untuk memulai.
Uno berbeda dari semua papan sebelumnya dalam hal itu tidak
menggunakan FTDI chip driver USB-to-serial. Sebaliknya, fitur Atmega16U2
(Atmega8U2 sampai versi R2) diprogram sebagai konverter USB-to-serial.
Uno memiliki resistor menarik garis 8U2
HWB ke tanah, sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU .
memiliki fitur baru sebagai berikut:
1.
Pin out: tambah SDA dan pin SCL
yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat dengan
pin RESET, yang IOREF yang memungkinkan perisai untuk beradaptasi dengan tegangan
yang disediakan dari papan. Di masa depan, perisai akan kompatibel dengan kedua
papan yang menggunakan AVR, yang beroperasi dengan 5V dan dengan Arduino Karena
yang beroperasi dengan 3.3V. Yang kedua adalah pin tidak terhubung, yang
dicadangkan untuk tujuan masa depan.
2.
Sirkuit RESET kuat.
3.
16U2 atmega menggantikan 8U2.
2.2 Sensor TCS3200
TCS3200
and TCS3210 merupakan konverter yang diprogram untuk mengubah warna menjadi
frekuensi yang tersusun atas konfigurasi silicon photodiode dan konverter arus
ke frekuensi dalam IC CMOS monolithic yang tunggal. Keluaran dari sensor ini
adalah gelombang kotak (duty cycle 50%) frekuensi yang berbanding lurus dengan
intensitas cahaya (irradiance).
Di dalam TCS3200, konverter cahaya ke frekuensi
membaca sebuah array 8x8 dari photodioda, 16 photodioda mempunyai penyaring
warna biru, 16 photodioda mempunyai penyaring warna merah, 16 photodioda
mempunyai penyaring warna hijau, dan 16 photodioda untuk warna terang tanpa
penyaring.
4 tipe
warna dari photodiode telah diintegrasikan untuk meminimalkan efek ketidak
seragaman dari insiden irradiance. Semua photodiode dari warna yang sama telah
terhubung secara parallel. Pin S2 dan S3 digunakan untuk memilih grup dari
photodiode(merah, hijau, biru, jernih) yang telah aktif.
Fitur Sensor TCS3200 antara lain :
1.
Konversi
Tinggi Resolusi Intensitas Cahaya ke Frekuensi
2.
Warna
Diprogram dan Full Skala Frekuensi Keluaran
3.
Berkomunikasi
Langsung Dengan Microcontroller
4.
Pasokan
tunggal Operasi (2,7 V sampai 5,5 V)
5.
Mempunyai
Power Down Fitur
6.
Kesalahan
Nonlinier Biasanya 0,2% pada 50 kHz
7.
Stabil 200
ppm / ° C Koefisien Suhu
8.
Bebas Timbal
(Pb) dan RoHS
-Kompatibel Paket “Surface Mount”
-Kompatibel Paket “Surface Mount”
Gambar 2.4 Blok diagram
fungsional TCS3200
Catatan Penggunaan :
•
Tegangan,VDD
= 6V
•
Jarak
tegangan masukan, Semua masukan,Vi = −0.3 V to VDD + 0.3 V
•
Suhu untuk
beroperasi = −40°C to 85°C
•
Suhu untuk
penyimpanan = −40°C to 85°C
•
Temperatur
maksimum penyolderan sesuai dengan JEDEC J-STD-020A = 260°C
2.3 Alphanumeric LCD 16x2
LCD
(Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan
kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang
misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, ataupun layar
komputer. Pada bab ini aplikasi LCD yang
dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat
berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan
status kerja alat. Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :
a. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
b. Mempunyai 192 karakter tersimpan.
c. Terdapat karakter generator terprogram.
d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan
8-bit.
e. Dilengkapi dengan back light.
3. PERANCANGAN ALAT
Dalam perancangan
dalam pembuatan penelitian ini yaitu alat pembaca warna, terdiri atas
perancangan mekanik (hardware) yang meliputi perancangan elektrik, dan
perancangan perangkat lunak(software). Perancangan ini mempunyai gambaran
perancangan hardware, yang didalamnya ada beberapa rangkaian elektrik yang
medukung alat ini.
1. Perancangan hardware
Perancangan
dan pembuatan elektrik ini meliputi pembuatan sensor warna, power supply dan lcd 16x2.
2. Perancangan software
Untuk
diagram alir, program aplikasi Arduino menggunakan masukan sensor warna dan keluaran lcd 16x2.
3. Pembuatan alat
Dalam
pembuatan alat ini dapat dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:
1. Membuat perencanaan bagan alat
2. Membuat skematik ISIS proteus
3. Membuat layout PCB
4. Menyusun rangkaian sesuai skematik ISIS proteus
5. Membuat program untuk arduino menggunakan software
Arduino uno
6. Pembuatan kerangka alat
7. Pemasangan rangkaian pada kerangka alat
8.
Kalibrasi
alat
4. PENGUJIAN ALAT
Dalam proyek yanng kami buat, perlu
diuji untuk menentukan keakuratan alat sebagai alat ukur, adapun langkah -
langkah cara pengujian yang akan kami lakukan adalah :
1.
Mengkalibrasi alat yang akan
diukur, apakah sudah sesuai dengan program yang dibuat atau belum.
2.
Memasukkan
input berupa 3 kertas warna dengan warna berbeda-beda untuk dibaca sensor kemudian
diproses oleh Arduino yang kemudian ditampilkan output berupa lcd.
5. KESIMPULAN
1. Sensor warna berfungsi untuk mendeteksi warna
sesuai dengan kertas warna yang di berikan.
2. Hasil pembacaan warna akan ditampilkan pada LCD sesuai dengan
program yang dibuat.
6. DAFTAR PUSTAKA
7.
BIODATA
Ade Kurniawan.
Penulis dilahirkan di Semarang, 17 Desember
1995. penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA N 2 Bae. Pada tahun 2013 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru
diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus
Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.13.2.01.
Nama
penulis Faris Faishol Auryn.
Penulis dilahirkan di Semarang, 29 Agustus
1995. Tahun 2013
penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA N 4 Semarang.
Pada tahun 2013 penulis mengikuti
seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma
(D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3
Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM.
3.32.12.2.08.
Nama
penulis Muhammad Amin Marzuqi.
Penulis dilahirkan di Demak, 16 Juni 1995.
Tahun 2013 penulis telah
menyelesaikan pendidikan SMA N 1 Pangkalan Bun.
Pada tahun 2013 penulis mengikuti
seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma
(D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3
Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM.
3.32.13.2.15.
Download Jurnal and Program Here
Tidak ada komentar :
Posting Komentar