PEMBACA E-KTP
Dessi
Indah Handayani1; Joe Antonius Hartono Susilo2; Rizaldi
Eka Prihantara3
Prodi
Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang,
50275
E-Mail:1 dessihandayani505@gmail.com, 2 joeantonius@gmail.com , 3 rizaldi.eka@gmail.com , 4sambetak2@gmail.com
Intisari - Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328. Memiliki 14
pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan
sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi
USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler
agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer
dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau
baterai untuk menjalankannya.
Pada pembahasan kali ini akan dibahas mengenai aplikasi Arduino yaitu
system penggunaan tag RFID untuk membuka kunci pintu, dengan menggunakan master
card sebaga tag untuk registrasi dan dapat menggunakan e-KTP untuk dijadikan
sebagai kunci atau akses agar dapat membuka pintu.
Abstract
The
Arduino Uno is a microcontroller board based on the ATmega328. It has 14
digital input pins of the output of the input pins of which 6 can be used as
PWM outputs and 6 analog input pin , 16 MHz crystal oscillator , a USB
connection , a power jack , an ICSP header , and a reset button . To support
the microcontroller to be used , quite simply connect the Arduino Uno board to
the computer using the USB cable or the AC electrical - to - DC adapter or
battery to run it.
In
this discussion we’ll discuss about application of Arduino that is using the
system of tag RFID as a key , with use a master card as tag for registration
and can use e-KTP as a key or access to open the door.
I. PENDAHULUAN
Seiring
dengan pertumbuhan ekonomi yang tidak diikuti dengan pertumbuhan lapangan
pekerjaan maka angka kiminalitas pun meningkat, terjadi banyak pembobolan rumah
dan semacamnya. Maka dengan banyaknya kasus pencurian dibuatlah system keamanan
untuk pintu rumah, dimana yang dapat mengakses dan membuka pintu tersebut hanya
orang-orang tertentu yang mempunyai akses.
RFID adalah proses identifikasi seseorang atau objek dengan
menggunakan frekuensi transmisi radio. RFID menggunakan frekuensi radio untuk
membaca informasi dari sebuah device kecil yang disebut tag atau transponder
(transmitter+responder). Tag RFID akan mengenali diri sendiri ketika mendeteksi
sinyal dari device yang kompatibel, yaitu pembaca RFID (Micro-Reader).
RFID merupakan teknologi identifikasi yang fleksibel, mudah
digunakan, dan sangat cocok untuk operasi otomatis. RFID mengkombinasikan
keunggulan yang tidak tersedia pada teknologi identifikasi yang lain. RFID
dapat disediakan dalam bentuk tag yang hanya dapat dibaca saja (Read Only) atau
dapat dibaca dan ditulis (Read/Write), tidak memerlukan kontak langsung maupun
jalur cahaya untuk dapat beroperasi, dapat berfungsi pada berbagai variasi
kondisi lingkungan, dan menyediakan tingkat integritas data yang tinggi.
Sebagai tambahan, karena teknologi ini sulit dipalsukan, maka RFID dapat
menyediakan tingkat keamanan yang tinggi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Penjelasan dan uraian teori penunjang yang digunakan dalam
membuat alat ini diperlukan untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja
rangkaian maupun dasar-dasar perencanaan pembuatan alat. Teori-teori yang
akan dijelaskan dalam bab ini meliputi Arduino Uno danRFID.
2.1 Arduino Uno R3
Arduino
UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328. Arduino
UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan
sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah
koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset.
Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah
menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya
dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya.
Gambar 2.1 Arduino Uno
Sumber :http://arduino.cc/en/Main/arduinoBoardUno
Setiap 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input dan
output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(),
dan digitalRead(). Fungsi-fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5
Volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu arus maksimum 40 mA dan
mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50 kOhm. Selain
itu, beberapa pin mempunyai fungsi-fungsi spesial:
· Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk
menerima (RX) dan memancarkan (TX) serial data TTL (Transistor-Transistor
Logic). Kedua pin ini dihubungkan ke pin-pin yang sesuai dari chip Serial
Atmega8U2 USB-ke-TTL.
· External Interrupts: 2 dan 3. Pin-pin ini dapat
dikonfigurasikan untuk dipicu sebuah interrupt (gangguan) pada sebuah nilai
rendah, suatu kenaikan atau penurunan yang besar, atau suatu perubahan nilai.
Lihat fungsi attachInterrupt() untuk lebih jelasnya.
· PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Memberikan 8-bit PWM
output dengan fungsi analogWrite().
· SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini
mensupport komunikasi SPI menggunakan SPI library.
· LED: 13. Ada sebuah LED yang
terpasang, terhubung ke pin digital 13. Ketika pin bernilai HIGH LED menyala,
ketika pin bernilai LOW LED mati.
Arduino UNO mempunyai 6 input analog, diberi
label A0 sampai A5, setiapnya memberikan 10 bit resolusi (contohnya 1024 nilai
yang berbeda). Secara default, 6 input analog tersebut mengukur dari ground
sampai tegangan 5 Volt, dengan itu mungkin untuk mengganti batas atas dari
rangenya dengan menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference().
Di sisi lain, beberapa pin mempunyai fungsi spesial:
· TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mensupport
komunikasi TWI dengan menggunakan Wire library
Ada sepasang pin lainnya pada board:
· AREF. Referensi tegangan
untuk input analog. Digunakan dengan analogReference().
· Reset. Membawa saluran ini
LOW untuk mereset mikrokontroler. Secara khusus, digunakan untuk menambahkan
sebuah tombol reset untuk melindungi yang memblock sesuatu pada board.
2.2 RFID
2.2.1 Defenisi RFID (Radio Frequency Identification)
Identifikasi suatu objek
sangat erat hubungannya dengan pengambilan data. Salah satu metoda identifikasi
yang dianggap paling menguntungkan adalah auto-ID atauAutomatic
Identification. Yaitu, metoda pengambilan data dengan identifikasi
objek secara otomatis tanpa ada keterlibatan manusia.Auto-ID bekerja
secara otomatis sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan
dalam memasukan data. Karenaauto-ID tidak membutuhkan manusia dalam
pengoperasiannya, tenaga manusia yang ada dapat difokuskan pada bidang lain.
Barcode, smart cards, voice recognition, identifikasibiometric seperti retinal
scan, Optical Character Recognition(OCR) dan Radio Frequency
Identification (RFID) merupakan teknologi yang menggunakan
metoda auto-ID.
Radio Frequency Identification atau yang lebih dikenal
sebagai RFID merupakan suatu metoda identifikasi objek yang menggunakan
gelombang radio. Proses identifikasi dilakukan oleh RFID reader dan
RFID transponder (RFID tag). RFID tag dilekatkan pada suatu benda
atau suatu objek yang akan diidentifikasi. Tiap- tiap RFID tag memiliki data
angka identifikasi (ID number) yang unik,sehingga tidak ada RFID
tag yang memiliki ID number yang sama.
2.2.2 Sistem RFID
Secara umum, sistem RFID
terdiri dari 3 bagian, yaitu:
a. RFID Tag
RFID tag dapat berupa
stiker, kertas atau plastik dengan beragam ukuran. Didalam setiap tag ini
terdapat chip yang mampu menyimpan ID number dan sejumlah
informasi tertentu dan sebuah antena.
b. Antena
Antena berfungsi untuk
mentransmikan sinyal frekuensi radio antara RFIDreader dengan RFID
tag. Sedangkan dalam RFID tag dan RFID readermasing-masing memiliki
antena internal sendiri karena RFID tag dan RFIDreader merupakan
transceiver (transmitter-receiver).
c. RFID reader
RFID reader akan
membaca ID number yang dan informasi lainnya yang disimpan
oleh RFID tag. RFID reader harus kompatibel dengan RFID tag
agar RFID tag dapat dibaca.
2.2.3 RFID Tag
RFID transponder atau
RFID tag terdiri dari chip rangkaian sirkuit yang terintegrasi dan sebuah
antena. Rangkaian elektronik dari RFID tag umumnya memiliki memori. Memori ini
memungkinkan RFID tag mempunyai kemampuan untuk menyimpan data. Memori pada tag
dibagi menjadi sel-sel. Beberapa sel menyimpan data Read Only,
seperti ID number. Semua RFID tag mendapatkan ID number pada
saat tag tersebut diproduksi.
Selain pada RFID tag
memungkinkan RFID tag tersebur dapat ditulis (Write) dan dibaca secara
berulang.Setiap tag dapat membawa informasi yang unik, seperti ID number,
tanggal lahir, alamat, jabatan, dan data lain dari objek yang akan
diidentifikasi. Banyaknya informasi yang dapat disimpan oleh RFID tag
tergantung pada kapasitas memori nya. Semakin banyak fungsi yang dapat dilakukan
oleh RFID tag maka rangkainnya akan semakin komplek dan ukurannya akan semakin
besar.Berdasarkan catu daya,RFID Tag digolongkan menjadi:
1. Tag Aktif
Tag ini dapat dibaca (Read)
dan ditulis (Write). Baterai yang terdapat di dalam tag inidigunakan untuk
memancarkan gelombang radio kepada reader sehinggareader dapat
membaca data yang terdapat pada tag ini. Dengan adanya internal baterai, tag
ini dapat mengirimkan informasi dalam jarak yang lebih jauh danreader hanya
membutuhkan daya yang kecil untuk membaca tag ini. Kelemahan dari tipe tag ini
adalah harganya yang mahal dan ukurannya yang lebih besar.
2. Tag Pasif
Tag ini hanya dapat
dibaca saja (Read) dan tidak memiliki internal baterai seperti halnya
tag aktif. Sumber tenaga untuk mengaktifkan tag ini didapat dari RFID reader.
Ketika medan gelombang radio dari reader didekati oleh tag
pasif, koil antena yang terdapat pada tag pasif ini akan membentuk suatu medan
magnet. Medan magnet ini akan menginduksi suatu tegangan listrik yang memberi
tenaga pada tag pasif.
Keuntungan dari tag ini
adalah rangkaiannya lebih sederhana, harganya jauh lebih murah, ukurannya lebih
kecil, dan lebih ringan. Kelemahannya adalah tag hanya dapat mengirimkan
informasi dalam jarak yang dekat dan untuk membaca tag ini, RFID reader harus
memancarkan gelombang radio yang cukup besar sehingga menggunakan daya yang
cukup besar.
RFID tag juga dapat
dibedakan berdasarkan tipe memori yang dimilikinya :
1. Read atau Write (Baca
atau Tulis)
RFID tag baca/tulis
secara tidak langsung sama seperti namanya, memorinya dapat dibaca dan ditulis
secara berulang-ulang. Data yang dimilikinya bersifat dinamis.
2. Read only (Hanya
baca)
RFID tag ini memiliki
memori yang hanya diprogram pada saat tag ini dibuat dan setelah itu datanya
tidak bisa diubah sama sekali. Data bersifat statis.Frekuensi kerja RFID adalah
frekuensi yang digunakan untuk komunikasi wireless antara RFID reader dengan
tag RFID. Pemilihan frekuensi kerja sistem RFID akan mempengaruhi jarak
komunikasi,interferensi dengan frekuensi sistem radio lain,kecepatan komunikasi
data,dan ukuran antena.
Untuk frekuensi yang rendah umumnya digunakan tag pasif. Tag pasif
tidak dapat mentransmisikan data pada jarak relatif jauh, karena keterbatasan
daya yang diperoleh dari medan yang dihasilkan akibat interaksi antara koil
antena dalam tag dengan gelombang radio yang dihasilkan oleh RFID reader.
Untuk frekuensi tinggi digunakan tag aktif. Pada frekuensi tinggi, jarak
komunikasi antara tag aktif dengan RFID reader dapat lebih
jauh, tetapi masih terbatas oleh daya yang ada.
Berdasarkan frekuensi radio, RFID tag digolongkan menjadi:
a.Low frequency tag
(125kHz - 134 kHz)
b.High frequency tag
(13.56 MHz)
c.Ultra high frequency
tag (868MHz - 956 MHz)
d.Microwave tag (2.45
GHz)
Tabel 2.1 Spesifikasi
RFID tag GK4001/EM4001
Nama penulis Dessi
Indah Handayani. Penulis dilahirkan di Bekasi, 5 Desember 1994. Penulis
telah menempuh pendidikan formal di TK Al-Hidayah 05, SDN Bunut Wetan, SMPN 2
Mranggen, SMAN 2 Mranggen. Tahun 2013 penulis telah menyelesaikan pendidikan
SMA. Pada tahun 2013 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru D3 dan diterima
menjadi mahasiswa di Politeknik Negeri Semarang dengan program studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.13.2.05.
apabila terdapat kritik dan saran yang membangun serta terdapat pertanyaan yang
ingin diajukan dapat dikirimkan ke email penulis dessihandayani505@gmail.com
Nama penulis Rizaldi Eka Prihantara. Penulis dilahirkan di Semarang, 27 Januari 1995. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Nurul Islam, SDN Purwoyoso 3410, SMPN 1 Semarang, SMAN 6
Semarang. Tahun 2013 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2013 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru D3 dan diterima menjadi mahasiswa di Politeknik Negeri Semarang dengan program studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.13.2.19. apabila terdapat kritik dan saran dapat dikirimkan ke rizaldiekap@gmail.com
Nama penulis Joe Antonius Hartono Susilo. Penulis dilahirkan di Pati, 18April 1995. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Kanisius Pati, SD Kanisius, SMPN 3Pati, SMAN 2 Pati. Tahun 2013 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2013 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru D3 dan diterima menjadi mahasiswa di Politeknik Negeri Semarang dengan program studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.13.2.12. apabila terdapat kritik dan saran yang membangun dapat dikirimkan ke joeantonius66@gmail.com
Download Jurnal and Program Here
2.2.4 RFID Reader
RFID reader adalah
merupakan penghubung antara software aplikasi dengan antena yang akan
meradiasikan gelombang radio ke RFID tag. Gelombang radio yang ditransmisikan
oleh antena berpropagasi pada ruangan di sekitarnya. Akibatnya data dapat
berpindah secara wireless ke tag RFID yang berada berdekatan
dengan antena.ID-12 merupakanreader yang khusus
mendeteksi RFID tag frekuensi 125kHz. RFID tag yang kompatibel
dengan ID-12 diantaranya GK4001 dan EM4001.Dengan membaca sekitar ±
12cm.Bentuk fisik ID-12 yang sering dijumpai diperlihatkan pada
gambar 2.2 ID12 tidak memiliki kemampuan untuk baca-tulis (Read
- Write) pada sebuah
tag. Format data yang
dihasilkan oleh ID-12 berupa ASCII dan Wiegand26. Spesifikasi
lengkap Modul RFID reader ID-12 dapat
dilihat pada Tabel 2.2
Tabel 2.2 Spesifikasi
modul RFID reader ID-12
Pemilihan keadaan untuk
pin 5, pin 7, dan pin 8/pin 9 pada ID-12digunakan untuk memilih keluaran
data yang diinginkan. Pin 3 dan 4 digunakan untuk penambahan antena luar dan
kapasitor tuning. Pin 10 digunakan untuk menyalakan buzzer atau led sebagai
penanda sebuah tag terbaca. Konfigurasi pin ID-12 diberikan pada
Gambar 2.3
RFID Reader ID-12 mempunyai spesifikasi:
1.
Tegangan pada kaki 11 adalah +4,6 Volt hingga
+5,5 Volt
2.
Frekuensi yang digunakan adalah 125 KHz
3.
Keluaran data digital dapat berupa format ASCII
ataupun format Wiegand pada kaki 8 dan kaki 9
4.
Hanya dapat menangkap data dari RFID Tag
Card yang berjenis EM 4001
2.2.5 Cara Kerja Perpindahan Data Pada RFID Reader
Perpindahan data terjadi yang terjadi ketika sebuah tag didekatkan
pada sebuahreader dikenal sebagai coupling. Perbedaan
frekuensi yang digunakan oleh RFID tag aktif dengan RFID tag pasif menyebabkan
perbedaan metode perpindahan data yang digunakan pada kedua tag tersebut.
Perpindahan data pada RFID tag pasif menggunakan metode magnetik (induktive)
coupling.Sedangkan RFID tag aktif menggunakan metode backcatter coupling.
Induktive coupling terjadi pada frekuensi rendah.
Ketika medan gelombang radio dari reader didekati
oleh tag pasif, koil antena yang terdapat pada tag pasif ini akan membentuk
suatu medan magnet. Medan magnet ini akan menginduksi suatu tegangan listrik
yang memberi tenaga pada tag pasif. Pada saat yang sama akan terjadi suatu
tegangan jatuh pada beban tag. Tegangan jatuh ini akan terbaca oleh reader.
Perubahan tegangan jatuh ini berlaku sebagai amplitudo modulasi untuk bit
data.Ilustrasi untuk induktive coupling diberikan oleh Gambar
2.4
Backscatter coupling
terjadi pada frekuensi tinggi. Sinyal radio frekuensi dipancarkan oleh reader (P1)
dan diterima oleh tag dalam porsi kecil. Sinyal radio frekuensi ini akan memicu
suatu tegangan yang akan digunakan oleh tag untuk mengaktif
ataumenon-aktifkan beban untuk melakukan modulasi sinyal data. Gelombang
refleksi yang dipancarkan tag dimodulasi dengan gelombang data carrier
(P2) Gelombang yang
termodulasi ditangkap oleh reader.
Ilustrasi untuk backscatter
coupling diberikan oleh Gambar 2.5
2.1.5 Tingkat Akurasi Sistem RFID
Tingkat akurasi RFID
didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan RFID readermelakukan
identifikasi sebuah tag yang berada pada area kerjanya. Keberhasilan dari
proses identifikasi sangat dipengaruhi oleh beberapa batasan fisik, yaitu:
1.Posisi antena pada
RFID reader
2.Karakteristik dari
material lingkungan yang mencakup sistem RFID
3.Batasan catu daya
4.Frekuensi
kerja sistem RFID
III. PERANGKAT ALAT
Pada
perancangan system ini meliputi perancangn perangkat lunak (software) dan
perangkat keras (hardware)
3.1 Perancangan Diagram Blok
Diagram blok sistem
merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan dan pembuatan alat
ini, karena dari diagram blok dapat diketahui prinsip kerja keseluruhan
rangkaian. Tujuan lain diagram blok ini adalah memudahkan proses perancangan
dan pembuatan pada masing-masing bagian, sehingga akan terbentuk suatu sistem
yang sesuai dengan perancangan sebelumnya.
Diagram blok system
ditunjukan dalam gambar dibawah:
1. Master card digunakan untuk meregistrasi
e-KTP yang ingin dijadikan akses pada pintu.
2. Arduino digunakan untuk sebagai pengolah
data.
3. LED digunakan sebagai simulasi kunci pintu.
3.2 Perancangan Perangkat Lunak
Perangkat lunak ini
berfungsi untuk mengatur kinerja keseluruhan dari sistem yang terdiri dari
beberapa perangkat keras sehingga sistem ini dapat bekerja dengan baik.
Perangkat lunak yang dirancang dengan menggunakan arduino uno. Untuk memberikan
gambaran umum jalannya program dan memudahkan pembuatan perangkat lunak, maka
dibuat diagram alir yang menunjukan jalannya program. Diagram alir program
ditunjukan pada gambar dibawah :
a.
Flow Chart Door Lock Security Syste
b.Flow
Chart Card Read
Cara kerja system
berdasarkan flow chart diatas adalah saat program pertama kali dijalankan
arduino akan melakukan inisialisasi masukan dan keluaran. Yang pertama kali
dijalankan adaplah program Flow Chart Card Read. Setelah kartu terbaca baru
Flow chart Door Lock Security System.
IV. PENGUJIAN DAN ANALISIS
Dalam bab
ini membahas pengujian dan analisis alat yang telah dirancang dari
peralatan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan dengan pengukuran tiap-tiap
blok dengan tujuan mengamati apakah blok-blok tersebut bekerja sesuai dengan
yang diharapkan. Pengujian ini dilakukan berdasarkan pada masing-masing
rangkaian pendukung secara keseluruhan. Pengujian yang dilakukan adalah
pengujian terhadap:
a. Pengujian
Pembacaan Kartu (Card Read)
b. Pengujian
akses kartu e-KTP
4.1 Pengujian Pembacaan Kartu (Card Read)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
serial number dari tag RFID dan e-KTP yang akan digunakan
4.2 Pengujian akses kartu e-KTP
Pengujian
ini bertujuan untuk mengetahui apakah kartu yang digunakan mempunyai akses atau
tidak. KTP yang dijadikan akses adalah e-KTP atas nama Rizaldi Eka Prihantara
V. PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengujian pada alat door lock security system dapat diambil beberapa
kesimpulan:
1. Serial
number pada e-KTP memiliki nilai yang berbeda-beda
2. Jarak
pembacaan tag RFID dan reader RFID yang mempunyai frekuensi 12.56 MHz harus
ditempelkan.
3. e-KTP
yang digunakan dapat terbaca, itu menandakan bahwa e-KTP memilki rentang
frekuensi yang sama dengan reader RFID yang digunakan
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Arduino
Home Page. (2012). Arduino Uno. [Online].Tersedia:http://www.arduino.cc/en/Main/arduinoBoardUno [16 Desember 2015]
[2] Kelas
Mikrokontrol. (2012). Arduino. [Online] Tersedia: http://www.kelas-mikrokontrol.com/e-learning/mikrokontroler/pengantar-arduino.html[16 Desember 2015]
Nama penulis Rizaldi Eka Prihantara. Penulis dilahirkan di Semarang, 27 Januari 1995. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Nurul Islam, SDN Purwoyoso 3410, SMPN 1 Semarang, SMAN 6
Semarang. Tahun 2013 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2013 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru D3 dan diterima menjadi mahasiswa di Politeknik Negeri Semarang dengan program studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.13.2.19. apabila terdapat kritik dan saran dapat dikirimkan ke rizaldiekap@gmail.com
Nama penulis Joe Antonius Hartono Susilo. Penulis dilahirkan di Pati, 18April 1995. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Kanisius Pati, SD Kanisius, SMPN 3Pati, SMAN 2 Pati. Tahun 2013 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2013 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru D3 dan diterima menjadi mahasiswa di Politeknik Negeri Semarang dengan program studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.13.2.12. apabila terdapat kritik dan saran yang membangun dapat dikirimkan ke joeantonius66@gmail.com
Download Jurnal and Program Here
Tidak ada komentar :
Posting Komentar