Senin, 15 Februari 2016

Media Belajar Membaca dan Mengenal Warna Untuk Anak Menggunakan Arduino Uno

Tidak ada komentar
MEDIA BELAJAR MEMBACA DAN MENGENAL WARNA UNTUK ANAK


Difa Amalia Pratiwi Hg [1], Saputri Wulandari [2], Samuel BETA [3]
Mahasiswa dan Dosen Prodi Elektronika Jurusan Elektro 
Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang 50275
E-mail : [1] difaamalia@gmail.com, [2] saputriwulandari22@gmail.com, [3] sambetak2@yahoo.fr  

Intisari-Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega 328. Memiliki 14 pin input dari output digital  dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya.
Pembacaan warna pada alat media belajar membaca dan mengenal warna untuk anak menggunakan sensor warna TCS3200. TCS3200 merupakan konverter yang diprogram untuk mengubah warna menjadi frekuensi yang tersusun atas konfigurasi silicon photodiode dan konverter arus ke frekuensi dalam IC CMOS monolithic yang tunggal. LCD 16x2 digunakan sebagai keluaran dari alat ini. LCD akan menampilkan tulisan warna sesuai dengan warna yang dimasukkan pada sensor warna. Setiap warna memiliki nilai frekuensi yang berbeda, sehingga diperlukan kalibrasi warna ketika membuat alat ini.
Kata Kunci : Arduino Uno, TCS3200, LCD

Abstrack-Arduino Uno is a microcontroller board based ATmega 328. It has 14 input pins of digital output which 6 input pin can be used as PWM outputs and 6 analog input pin, 16 MHz crystal oscillator, a USB connection, a power jack, ICSP header, and a button reset. To support the microcontroller to be used, quite simply connecting Board Arduino Uno to the computer using a USB cable or power supply with AC-to-DC adapter or battery to run it.
Color readings on media tools to learn to read and recognize colors for children to use the color sensor TCS3200. TCS3200 is a converter that is programmed to change color to a frequency that is composed of a silicon photodiode configuration and current to frequency converters in a single monolithic CMOS IC. 16x2 LCD is used as the output of this tool. LCD will display the text color according to color included in a color sensor. Each color has a different frequency values, so that the color calibration is required when making this tool.

Keywords: Arduino Uno, TCS3200, LCD

I.PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan ilmu teknologi yang semakin modern, menuntut manusia untuk menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya dalam bidang elektronika. Aplikasi elektronika dalam kehidupan sehari-hari begitu banyak, dari aplikasi benda untuk anak-anak sampai orang dewasa, dan semua kebutuhan tidak bisa terlepas dengan elektronika.
Anak-anak pada zaman sekarang, lebih tertarik dengan permainan elektronik. Karena tampilan yang lebih menarik daripada tampilan permainan klasik. Maka dari itu, muncullah suatu gagasan untuk membuat alat media belajar membaca dan mengenal warna untuk anak. Dengan tujuan yaitu suapaya anak lebih giat dalam belajar.

II.TINJAUAN PUSTAKA
Penjelasan dan uraian teori penunjang yang digunakan dalam membuat alat ini diperlukan untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja rangkaian dasar-dasar perencanaan pembuatan alat. Teori-teori yang akan dijelaskan dalam bab ini meliputi Sensor Warna TCS3200, Arduino Uno, LCD 16x2.
a.       Arduino Uno
Arduino Uno adalah papan mikrokontroler berbasis Atmega328. Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan papan Arduino Uno ke komputer menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang ke adaptor DC atau baterai untuk menjalankannya.



Papan Arduino ini dapat disuplai tegangan kerja antara 6 sampai 20 volt, jika catu daya di bawah dengan standar 5 volt papan akan tidak stabil, jika dipaksakan ke tegangan regulator 12 volt, mungkin papan Arduino cepat panas dan merusak papan.

Penjelasan Power PIN :
·         VIN- Papan masukan tegangan saat menggunakan sumber catu daya luar (adaptor USB 5 volt atau adaptor yang lainnya 7-12 volt), bisa dihubungkan dengan pin VIN atau langsung ke jack power 5V. DC power jack (7-12 Volt), kabel konektor USB (5 Volt) atau catu daya lainnya (7-12 Volt). Menghubungkan secara langsung power supply luar (7-12 Volt) ke pin 5V atau pin 3,3 Volt dapat merusak rangkaian Arduino.
·         3V3 – Pin tegangan 3.3 Volt catu daya umum langsung ke papan. Maksimal arus yang diperbolehkan adalah 50 mA.
·         GND – Pin Ground.
·         IOREF – Pin ini penyedia referensi tegangan agar mikrokontroler beroperasi dengan baik. Memilih sumber daya yang tepat atau mengaktifkan penerjemahan tegangan pada keluaran untuk bekerja dengan 5 V atau 3,3 Volt.
Memori
Atmega328 memiliki memori 32 KB, 2 KB SRAM, dan 1 KB EEPROM.
Masukan dan Keluaran
Masing-masing dari 14 pin UNO dapat digunakan sebagai masukan atau keluaran, menggunakan perintah fungsi pinMode (), digitalWrite (), dan digitalRead () yang menggunakan tegangan operasi 5 Volt. Tiap pin dapat menerima arus maksimal hingga 40 mA dan resistor internal pull-up antara 20-50 K Ohm, beberapa pin memiliki fungsi kekhususan antara lain :
·       Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Sebagai penerima (RX) dan sebagai pemancara (TX) TTL serial data. Pin ini terkoneksi untuk pin korespondensi chip Atmega8U2 USB-to TTL Serial.
·       External Interrrupts : 2 dan 3. Pin ini berfungsi sebagai konfigurasi trigger saat interupsi value low, naik, san tepi, atau nilai value yang berubah-ubah.
·       PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Melayani keluaran 8-bit PWM dengan fungsi analogWrite ().
·       SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin yang mendukung komunikasi SPI, menggunakan SPI library.
·       LED : 13. Terdapat LED indikator bawaan (built-in) dihubungkan ke digital pin 13, ketika nilai value HIGH, led akan ON. Saat value LOW, led akan OFF.
·       Uno memiliki 6 masukan analog tertulis di label A0 sampai A5, masing-masingnya memberikan 10 bit resolusi (1024). Secara asal masukan analog tersebut terukur dari 0 (ground) sampai 5 Volt), itu pun memungkinkan perubahan teratas dari jarak yang digunakan oleh pin AREF denga fungsi analogReference().
·       Sebagai tambahan, beberapa pin juga memiliki kekhususan fungsi anatara lain :
·       TWI : pin A4 atau pin SDA danA5 atau pin SCL. Mendukung komunikasi TWI meggunakan Wire Library.
·       AREF : Tegangan referensi untuk masukan analog. Digunakan dungsi analogReference ().
·       Reset : meneka jalur LOW untuk mereset mikrokontroler, terdapat tambahan tombol reset untuk melindungi salah satu blok.

b.       TCS3200
TCS3200 merupakan konverter yang diprogram untuk mengubah warna menjadi frekuensi yang tersusun atas konfigurasi silikon photodioda dan konverter arus ke frekuensi dalam IC CMOS monolithic yang tunggal. Keluaran dari sensor ini adalah gelombang kotak (duty cycle 50%) frekuensi yang berbanding lurus dengan intensitas cahaya. Keluaran frekuensi skala penuh dapat diskalakan oleh satu dari tiga nilai-nilai yang ditetapkan via dua kontrol pin input. Masukan digital dan keluaran digital memungkinkan antarmuka langsung ke mikrokontroler atau rangkaian logika lainnya. Tempat keluaran enable (OE) keluaran dalam keadaan impedansi tinggi untuk beberapa unit dapat berbagai jalur masukan mikrokontroler.
Di dalam TCS3200, konverter cahaya ke frekuensi membaca sebuah array 8x8 dari photodioda, 16 photodioda mempunyai rentang penyaring warna biru, 16 photodioda mempunyai penyaring warna merah, 16 photododa mempunyai penyaring warna hijau, dan 16 photodioda untuk warna terang tanpa penyaring.
Fitur
·         Konversi tinggi resolusi intensitas cahaya ke frekuensi.
·         Warna diprogram dan penuh skala frekuensi keluaran.
·         Berkomunikasi langsung dengan mikrokontroler.
·         Pasokan tunggal operasi (2,7 V sampai 5,5 V)
·         Mempunyai power down fitur
·         Kesalahan nonlinier biasanya 0,2% pada 50 kHz
·         Stabil 200 ppm /0C koefisien suhu
·         Bebas timbal (Pb) dan RoHS


c.        LCD 2x16
Tampilan elektronik adalah salah satu komponen elektronik yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf, ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis tampilanelektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logik yang bekerja dengan tidak mengshasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekeliling terhadap front-lit atau menstramisikan cahaya dari back-lit. LCD berfungsi sebagai pnampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka, ataupun grafik.


Material LCD
LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen.
Pengendali / Konektor LCD
Dalam modul LCD terdapat mikrokontroler yang berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD. Mikroontroler pada suatu LCD dilengkapi dengan memori dan register. Memori yang digunakan mikrokontroler internal LCD adalah :
·         DDRAM : (Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat karakter yang akan ditampilkan berada.
·         CGRAM : (Character Generator Random Access Memory)  merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan.
·         CGROM : (Character Generator Random Only Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah  karakter dimana pola tersebut merupakan karatkter dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan pembuat LCD tersebut sehingga pengguna tinggal mengambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter dasar yang ada dalam CGROM.
Register kontrol yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah :
·         Register Perintah  yaitu register yang berisi perintah-perintah dari mikrokontroler ke panel LCD pada saat proses penulisan data atau tempat status dari panel LCD dapat dibaca pada saat pembacaan data.
·         Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau keDDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut keDDRAM sesuai dengan alamat yang teah diatur sebelumnya.
Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD diantaranya adalah :
·         Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan menggunakan LCD dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.
·         Pin RS (register select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukkan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika HIGH menunjukkan data.
·         Pin R/W berfungsi sebagai intruksi pada modul jika LOW tulis data, sedangkan HIGH baca data.
·         Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.
·         Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini dihubungkan dengan trimpot 5 K Ohm, jika tidak digunakan ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt.

III.PERANCANGAN ALAT
a.       Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika
Adapun perangkat keras yang digunakan pada pembuatan alat ini adalah :
1.       Sensor Warna
2.       Arduino Uno
3.       LCD
b.       Blok Diagram dan Diagram Alir
Blok diagram aplikasi Arduino UNO R3 menggunakan masukan sensor warna, kemudian warna yang masuk pada sensor warana diproses di Arduino UNO untuk dijalankan sesuai dengan perintah. Kemudian, perintah yang dijalankan oleh Arduino akan ditampilkan pada keluaran yaitu LCD. Diagram blok dari alat ini sebagai berikut :
 






Adapun cara kerja program yang ditampilkan dalam diagram alir sebagai berikut :

IV.PENGUJIAN ALAT
Tabel di bawah ini adalah pengujian resistansi pada sensor warna pada masing-masing warna.
No Warna
Warna
Range Merah
Range Hijau
Range Biru
1
Merah
m>8400 && m<8550
h>6950 && h<7100
b>7300 && b<7400
2
Biru
m>7100 && m<7250
h>7950 && h<8150
b>8550 && b<8740
3
Kuning
m>8700 && m<8800
h>8500 && h<8600
b>8050 && b<8150
4
Hijau
m>7900 && m<8000
h>8300 && h<8400
b>7850 && b<7950
5
Ungu
m>8000 && m<8100
h>7200 && h<7300
b>8100 && b<8200
6
Merah Muda
m>8500 && m<8550
h>7650 && h<7750
b>8300 && b<8400
7
Oranye
m>8650 && m<8750
h>8100 && h<8150
b>7950 && b<8050

V.KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan, pengambilan data, dan analisa terhadap data yang telah didapat pada proyek ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1.       Setiap sumber tegangan yang digunkan berbeda, maka harus kalibrasi terlebih dahulu.
2.       solusi yang digunakan yaitu kalibrasi dengan range yang lebih luas, kemudian jika memang menghendaki harus kalibrasi terlebih dahulu, maka kalibrasi harus dilakukan.
3.       Warna yang terdeteksi adalah warna yang telah dikalibrasi. selain warna yg belum dikalibrasi tidak akan terdeteksi, karena tiap warna mempunya frekuensi yang berbeda beda.
4.       Jika 3 warna dicampur jadi satu, ada beberapa kemungkinan, yang pertama yaitu, warna yang terdeteksi oleh sensor, warna kombinasi, dan juga tidak terdeteksi.
5.       Jenis kertas, dan tebal kertas juga mempengaruhi, karena mempengaruhi konsentasi warna.
6.       Cara kerja masukan yaitu warna terkena cahaya yang ditangkap oleh photodioda maka akan menampilkan frekuensi, untuk bisa menampilkan frekuensinya yaitu melalui program kalibrasi.

REFERENSI






















Nama Penulis Difa Amalia Pratiwi Hg. Penulis dilahirkan di Demak, tanggal 19 Agustus 1995. Penulis teleh menempuh pendidikan formal di SD Negeri 1 Trimulyo, SMP Negeri 1 Demak, SMA Negeri 1 Demak. Tahun 2013, penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA jurusan IPA. Pada tahun 2013, penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.13.0.07. apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa melalui via email : difaamalia19@gmail.com

Nama penulis Saputri Wulandari. Penulis dilahirkan di Sragen, tanggal 29 Mei 1994. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri Geneng 1, SMP N 1 Gemolong, dan pada tahun 2013 penulis telah menyelesaikan  pendidikan di SMA N 1 Gemolong. Setelah itu penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.13.0.17. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa melalui via email: saputriwulandari22@gmail.com






Tidak ada komentar :

Posting Komentar