MODUL LAMPU MAGIC KAMAR ANAK - ANAK
Arul Ardiyanto1, Muhammad Husni Mubarok2,
Samuel BETA Kuntardjo3
Prodi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Semarang
Jl.
Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275
Intisari
- Modul Lampu Magic Kamar Anak - Anak merupakan penerapan lampu variasi merah,
hijau, biru (RGB) yang dipasang pada kamar bermain anak –anak. Anak – anak
dapat belajar tentang warna dan orang tua tidak perlu repot untuk mengingatkan
anak untuk tidur jika sudah tiba waktu tidur. Untuk menghemat energy, lampu
magic akan mati secara otomatis pada waktu pagi dan siang hari.
Kata Kunci :
Arduino, Sensor LDR, Lampu RGB
Abstract-
Magic Lamp Modules Child's Room is the application of the light variations of
red, green, blue (RGB) mounted on the playroom child ren. Children - children
can learn about the colors and the parents do not have to bother to remind
children to sleep when it was time to sleep. To save energy, magic lights will
turn off automatically in the morning and afternoon.
Keyword : Arduino,
Sensor LDR, Lampu RGB
1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap hari manusia tidak dapat terlepas dari peralatan elektronik. Mulai
dari televisi, mesin cuci, radio, pompa air, dan lain sebagainya, sampai
handphone yang hampir tidak lepas dari genggaman tangan. Saat ini peralatan
elektronik tidak hanya digunakan untuk perabot-perabot ataupun peralatan manusia,
melainkan dimanfaatkan juga untuk alat bermain anak-anak. Salah satunya lampu
bermain anak –anak. Lampu bermain anak – anak biasanya ditempatkan pada kamar.
Umumnya untuk menyalakan
lampu AC atau lampu bermain anak- anak diperlukan sakelar dimana sakelar
digunakan tergantung orang yang ingin menyalakan lampu. Ketika tidak ada yang
menyakan lampu meskipun hari sudah gelap, lampu akan tetap mati jika tidak ada
yang menyalakan sakelar, sehingga kondisi ruangan akan gelap meskipun hari
sudah malam. Oleh karena itu untuk menyalakan lampu secara otomatis, digunakan
sensor cahaya ldr untuk menggantikan fungsi sakelar. Sensor cahaya LDR
digunakan untuk membaca kondisi cahaya, ketika
hari masih siang maka lampu akan
mati. Ketika cahaya pada koncisi tertentu, akan dibaca oleh LDR dan menyalakan
lampu sesuai variasi sesuai yang ditentukan.
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada latar
belakang, maka disusun rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana agar dapat menyalakan lampu secara otomatis dengan sensor LDR?
2.
Bagaimana agar dpat menyalakan lampu RGB dengan variasi tertentu?
1.3 Ruang
Lingkup
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, agar pembahasan terfokus pada perumusan masalah yang
akan dibahas pada alat ini sebagai berikut :
1.
Lampu yang dikontrol berwarna merah, hijau, dan biru sensor cahaya LDR
2.
Variasi lampu menyala sesuai kondisi
cahaya siang, sore, malam dan waktu tidur.
1.4
Tujuan
Tujuan dari pembuatan alat ini adalah:
1.
Dapat menyalakan lampu RGB otomatis menggunakan sensor LDR.
2.
Dapat menyalakan lampu RGB sesuai waktu dengan variasi yang
diinginkan.
3.
Menerapkan ilmu yang telah dipelajari di perkuliahan pada
peralatan elektronik.
2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sensor LDR
Pengertian
LDR (Light Dependent Resistor) dan Cara Mengukurnya –
Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang
nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang
diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai
Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain,
fungsi LD (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik
jika menerima sejumlah intensitas cahaya R (Kondisi Terang) dan menghambat arus
listrik dalam kondisi gelap.
Naik turunnya nilai Hambatan akan sebanding dengan jumlah
cahaya yang diterimanya. Pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200
Kilo Ohm (kΩ) pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada Kondisi
Cahaya Terang.
LDR (Light Dependent Resistor) yang merupakan Komponen
Elektronika peka cahaya ini sering digunakan atau diaplikasikan dalam Rangkaian
Elektronika sebagai sensor pada Lampu Penerang Jalan, Lampu Kamar Tidur,
Rangkaian Anti Maling, Shutter Kamera, Alarm dan lain sebagainya.
Bentuk
dan Simbol LDR
2.2
Arduino
Uno
Arduino Uno adalah papan
mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet
ATmega328). Arduino Uno memiliki 14 digital pin input/output, dimana 6 pin
digunakan sebagai output PWM, 6 pin input analog, 16 MHz resonator keramik,
koneksi USB, jack catu daya eksternal, header ICSP, dan tombol reset. Ini semua
berisi hal-hal yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler; sederhana saja,
hanya dengan menghubungkannya ke komputer dengan kabel USB atau sumber tegangan
dengan adaptor AC-DC dan atau baterai untuk memulai menggunakan papan arduino.
Arduino Uno R3 berbeda
dari semua papan Uno sebelumnya yang sudah tidak menggunakan chip driver FTDI
USB-to-serial. Sekarang, Arduino Uno menggunakan fitur Atmega16U2 (Atmega8U2
sampai dengan versi R2) yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial.
Arduino Uno Revisi 2 memiliki resistor pulling untuk 8U2 dari jalur HWB ke ground,
sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU.
Arduino Uno Revisi 3 memiliki fitur-fitur baru berikut:
·
1.0 pinout: ditambahkan pin SDA dan
SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya yang ditempatkan dekat
dengan pin RESET, sedangkan IOREF digunakan sebagai perisai untuk beradaptasi
dengan tegangan yang tersedia pada papan. Kedepannya, perisai akan dibuat
kompatibel dengan dua jenis papan yang menggunakan AVR yang beroperasi pada
tegangan 5V dan dengan Arduino Due yang beroperasi pada tegangan 3.3V.
Sedangkan 2 pin tidak terhubung, yang disediakan untuk tujuan masa depan.
·
Sirkuit RESET handal.
·
Atmega 16U2 menggantikan 8U2.
Ringkasan
Spesifikasi
Mikrokontroler
|
ATmega328
|
Tegangan Operasi
|
5 Volt
|
Input Voltage (disarankan)
|
7 - 12 Volt
|
Input Voltage (batas akhir)
|
6 - 20 Volt
|
Digital I/O Pin
|
14 (6 pin sebagai output PWM)
|
Analog Input Pin
|
6
|
Arus DC per pin I/O
|
40 mA
|
Arus DC untuk pin 3.3V
|
50 mA
|
Flash Memory
|
32 KB (ATmega328) 0,5 KB untuk bootloader
|
SRAM
|
2 KB (ATmega328)
|
EEPROM
|
1 KB (ATmega328)
|
Clock Speed
|
16 MHz
|
2.3 Lampu
RGB 220 VAC
Lampu RGB dapat di program atau di atur sesuai keinginan
pemakai sehingga menghasilkan paduan efek cahaya sinar lampu warna warni yang
menakjubkan (merah, hijau, dan biru), sangat indah dan mengagumkan. Sangat
cocok untuk mempercantik dan memperindah tata cahaya sinar lampu rumah.
RGB merupakan suatu model
warna yang terdiri atas 3 buah warna, yaitu
: merah (Red), hijau (Green), dan biru (Blue), yang ditambahkan dengan berbagai cara untuk menghasilkan
bermacam-macam warna. RGB merupakan model warna yang bergantung kepada peranti: peranti yang berbeda
akan mengenali atau menghasilkan nilai RGB yang berbeda, karena elemen warna
(seperti fosfor atau pewarna) bervariasi
dari satu pabrik ke pabrik, bahkan pada satu peranti setelah waktu yang lama.
Model warna ini merupakan model warna yang paling sering dipakai. Contoh alat
yang memakai mode warna ini yaitu TV, kamera, pemindai, komputer, dan kamera digital. Kelebihan model warna ini adalah
gambar mudah disalin / dipindah ke alat lain tanpa harus di-convert ke mode warna lain, karena cukup
banyak peralatan yang memakai mode warna ini. Kelemahannya adalah tidak bisa
dicetak sempurna dengan printer, karena printer menggunakan mode
warna CMYK, sehingga harus diubah
terlebih dahulu.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian
yang digunakan pada Tugas Proyek Arduino adalah sebagai berikut :
1.
Studi Pustaka :
Merumuskan teori secara analisis dengan mempelajari buku – buku yang diperoleh
dari catatan kuliah, buku – buku perpustakaan dan mempelajari media internet
yang berhubungan rangkaian.
2.
Studi Laboratorium
: Melakukan penelitian dan pengujian pada beberapa komponen elektronika
berdasarkan data spesifikasi. Selanjutnya melakukan pengambilan data pada alat
tersebut dan membandingkan dengan hasil teoritis.
3.
Metode Diskusi :
Mengajukan beberapa pertanyaan kepada dosen pengajar serta rekan – rekan
mahasiswa Teknik Elektro.
4. PERANCANGAN ALAT
Pada bab ini membahas tentang
perancangan dan pembuatan lampu magic kamar anak - anak. Pada perancangan
sistem ini meliputi perancangan lunak (software), dan perangkat keras
(hardware).
Spesifikasi
alat ditetapkan terlebih dahulu sebagai acuan dalam perancangan. Spesifikasi
alat yang direncanakan yaitu sebagai berikut :
1.
Masukan dari alat
ini adalah cahaya pada sensor LDR.
2.
Keluaran dari alat
ini berupa tampilan lampu RGB 220 VAC.
3.
Mikrokontroler yang
digunakan adalah Arduino.
4.2
Perancangan Diagram Blok
Diagram blok sistem merupakan salah
satu bagian terpenting dalam perancangan dan pembuatan alat ini, karena dari
diagram blok dapat diketahui prinsip kerja keseluruhan rangkaian. Tujuan lain
diagram blok ini adalah memudahkan proses perancangan dan pembuatan pada masing-masing
bagian, sehingga akan terbentuk suatu sistem yang sesuai dengan perancangan
sebelumnya.
Keterangan diagram blok :
1. Sensor cahaya LDR digunakan
sebagai masukan
2.
Mikrokontroler yang digunakan yaitu Arduino.
3.
Driver pada masing - masing lampu adalah rangkaian IC MOC 3020 dan Triac BT 136. Lampu digunakan
sebagai keluaran.
4.3 Prinsip
Kerja Alat
Pada perancangan alat “Modul Lampu Magic Kamar Anak-Anak” ini menggunakan sensor
cahaya sebagai masukan. Dimana intensitas cahaya dideteksi, selanjutnya
diproses pada Arduino. Pada arduino terjadi proses menggolongkan intensitas
cahaya menjadi beberapa bagian yaitu siang, sore, malam dan waktu tidur.
Selanjutnya lampu akan menyala sesuai variasi sesuai intensitas cahaya yang
diterima.
4.4
Perancangan Perangkat Keras
Perancangan
perangkat keras ini Mikrokontroller
Arduino mendapatkan supply tegangan 5 Volt DC, Sensor
LDR, dan Lampu RGB mendapatkan supply
tegangan 220V AC. Karena Lampu RGB di kontrol oleh tegangan DC, maka digunakan
Rangkaian MOC 3020 dan Triac sebagai driver untuk mengontrol Lampu RGB.
4.5
Perancangan Perangkat Lunak
Perangkat lunak ini berfungsi untuk
mengatur kinerja keseluruhan dari sistem yang terdiri dari beberapa perangkat
keras sehingga sistem ini dapat bekerja dengan baik. Perangkat lunak yang
dirancang dengan menggunakan program Arduino. Untuk
memberikan gambaran umum jalannya program. Untuk memudahkan pembuatan perangkat
lunak, maka dibuat diagram alir yang menunjukan jalannya program. Diagram alir
program ditunjukan pada gambar sebagai berikut :
5. PENGUJIAN ALAT
Pengujian alat ini bertujuan untuk mengetahui apakah modul lampu ini
dapat bekerja atau tidak.
6. KESIMPULAN
Setelah dilakukan perancangan,
pembuatan, serta pengujian dan analisis pada Proyek Arduino ini,dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Proyek Arduino ini dibuat
untuk menyalakan lampu RGB otomatis menggunakan mikrokontoler Arduino.
2. Sensor LDR digunakan untuk
mendeteksi cahaya, dan selanjutnya lampu RGB akan menyala sesuai variasi pada
intensitas tertentu.
REFERENSI
1.
Wikipedia.(2013,April).TRIAC [Online].Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/TRIAC [09
Januari 2015]
2.
Bayu Prihatmoko.(2012).TRIAC
BT136[Online]. Tersedia :
4.
Nailul Falah.(2012,April).IC MOC 3020[Online]. Tersedia : http://talinglinggo.blogspot.com/2012/04/ic-moc3020_13.html [15 Januari 2015]
5.
Wikipedia. (2013,Mei).RGB[Online].Tersedia :http://id.wikipedia.org/wiki/RGB [16 Januari 2015]
6.
http://teknikelektronika.com/pengertian-ldr-light-dependent-resistor-cara-mengukur-ldr/ [20 November 2015]
Nama penulis Arul Ardiyanto. Penulis dilahirkan di
kota Temanggung 06 Desember 1995. Penulis telah menempuh pendidikan formal di
TK Tunas Rimba, SD N Geblog, SMP N 1 Temanggung, dan SMA N 2 Temanggung. Tahun
2013 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2013 penulis
mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa
baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program
Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan
NIM 3.32.13.0.03. Apabila ada kritik,
saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi penulis melalui
email ardiyantoarul2@gmail.com.
Nama penulis Muhammad Hunsi Mubarok. Penulis dilahirkan
di kota Jepara 29 Desember 1994. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK
Tarbiyatul Athfal Jepara, SD Al-Islam Jepara, SMP Al-Ma’arif Jepara, dan SMK N
7 Semarang. Tahun 2013 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun
2013 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi
mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines)
dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis
terdaftar dengan NIM 3.32.13.0.13. Apabila
ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa
menghubungi penulis melalui email muhammadhusnim@ymail.com.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar