Selasa, 16 Februari 2016

SIMULASI PPENGINGAT PENGGANTIAN OLI DAN VAN-BELT

Tidak ada komentar
SIMULASI PPENGINGAT PENGGANTIAN OLI DAN VAN-BELT

Dessi Indah Handayani1, Hanif Abi Masykuri2, Ponco Restu Afriyanto3, Samuel Beta4
 Prodi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275



Intisari Pada modul ini kami menggunakan sensor hall effect sebagai cclock untuk program counter yang dijalankan oleh programmable ARM dan pada keluarannya kami menggunakan 7 segmen common catoda
Kata Kunci : ARM, Tombol,  LED RGB, LCD 2x16.
Abstract In this module we use hall effect sensor as a clock for counter program is running by ARM programmable and on the output we use 7 segment.  

I.     Pendahuluan

Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, akhir-akhir ini bidang elektronika mengalami kemajuan yang pesat. Dengan kemajuan tersebut, membuat manusia selalu berusaha memanfaatkan teknologi yang ada untuk mempermudah kehidupannya, salah satu hal mungkin dapat dierbaharui dan di automatisasi adalah pengingat masa pergantian oli dan van-belt pada sepeda motor. Hal ini didasari dengan keingnan untuk memiliki kendaraan yang aman untuk dikendarai.
            Berdasarkan ide diatas , maka penulis membuat Proyyek AM dengan judul “Simulasi Pengingat Penggantian Oli dan Van-belt”

II.     Tinjauan Pustaka

Untuk mengetahui berbagai komponen dan peralatan yang dibutuhkan, maka disusunlah tinjauan pustaka sebagai acuan dalam merancang dan membuat aplikasi menggunakan ARM ini.

A. ARM CORTEX NUC120
ARM NUC120 Board merupakan modul pengembangan mikrokontroler NUC120RD2BN yang berbasis CPU ARM Cortex-M0 dari Nuvoton. Modul ini dapat bekerja dengan kecepatan CPU sampai dengan 48 MHz. Modul ini juga telah dilengkapi dengan bootloader internal, sehingga tidak diperlukan lagi device program eksternal. Pemrograman melalui bootloader bisa dilakukan dengan menggunakan koneksi USB.

Gambar 1. ARM CORTEX NUC120

Spesifikasi :
1.      Berbasis mikrokontroler NUC120RD2BN (64 KB APROM, 8 KB SRAM, 4 KB   Data Flash, CPU ARM Cortex-M0).
2.      Terintegrasi dengan cystal eksternal 12 MHz.
3.      Terintegrasi dengan osilator 32,768 KHz sebagai sumber clock RTC.
4.      Memiliki 1x Port USB.
5.      Memiliki 1 port RS-485.
6.      Memiliki 3 kanal UART dengan level tegangan TTL 3,3VDC / 5VDC.
7.      Tersedia port USB yang berfungsi untuk antarmuka serial sekaligus menuliskan  program mikrokontroler, sehingga tidak membutuhkan programmer eksternal.
8.      Memiliki port Serial Wire Debug untuk proses debuging dan programming.
9.      Memiliki 45 jalur GPIO.
10.  Terintegrasi dengan sensor suhu internal.
11.  Memiliki port input 8 kanal ADC 12-bit.
12.  Bekerja pada level tengan 3,3VDC / 5VDC dengan arus maksimum 800mA.
13.    Input catu daya untuk board : 6,5VDC - 12VDC / 3,3VDC - 5VDC.
B. Hall Effect
Hall effect sensor atau sensor medan magnet adalah sensor yang berfungsi untukmendeteksi medan magnet. Hall Effect sensor memberikan output berupa tegangan yang proporsional dengan kekuatan medan magnet yang diterima oleh sensor tersebut. Sensor hall effect ini diangun dari sebuah lapisan silikon dan dua buah elektroda pada masing-masing sisi silikon. Pada saat tanpa ada pengaruh dari medan magnet maka beda potensial antar kedua elektroda tersebut 0 Volt karena arus listrik mengalir ditengah kedua elektroda. Ketika terdapat medan magnet mempengaruhi sensor ini maka arus yang mengalir akan berbelok mendekati/menjauhi sisi yang dipengaruhi oleh medan magnet. Hal ini menghasilkan beda potensial diantara kedua elektroda dari hall effect sensor, dimana beda potensial tersebut sebanding dengan kuat medan magnet yang diterima oleh hall effect sensor ini.

1)     Prinsip Kerja Half Effect Sensor


2)     Hall Effect Sensor Tipe UGN3503U

Salah satu contoh hall effect sensor adalah sensor UGN3503U.
Sensor UGN3503U ini akan menghasilkan tegangan yang proporsional dengan kekuatan medan magnet yang dideteksi oleh sensor UGN3503U. Sensor UGN3503 ini mempunyai 3 pin yaitu :
§     Pin 1 : VCC, pin tegangan suplai
§     Pin 2 : GND, pin ground
§     Pin 3 : Vout, pin tegangan output.

3)     Diagram Blok Hall Effect Sensor UGN3503U


Di dalam sensor ini sudah dibangun sebuah penguat yang memperkuat sinyal dari rangkaian sensor dan menghasilkan tegangan output ditengah-tengah tegangan suplai. Pada sensor ini jika mendapat pengaruh medan magnet dengan polaritas kutub utara maka akan menghasilkan pengurangan pada tegangan output sebaliknya jika terdapat pengaruh medan magnet dengan polaritas kutub selatan maka akan menghasilkan peningkatan tegangan pada outputnya. Sensor ini dapat merespon perubahan kekuatan medan magnet mulai kekuatan medan magnet yang statis maupun kekuatan medan magnet yang berubah-ubah dengan frekuensi sampai 20KHz.
Sensor hall effect UGN3503 ini dapat disuplai dengan tegangan mulai 4.5V sampai 6V dengan kepekaan perubahan kekuatan medan magnet sampai frekuensi 23KHz. Inti dari sistem ini adalah sensor UGN3503U. Sensor ini akan menghasilkan tegangan output 3V jika tidak ada pengaruh medan magnet pada sensornya. Tegangan output yang dihasilkan oleh sensor UGN3502U belum cukup kuat sehingga masih diperlukan sebuah op amp yang digunakan untuk memperkuat perubahan sinyal pada output sensor UGN3503U tersebut.

2.3.   7 Segment Common Katoda
Layar tujuh segmen Seven-segment display (SSD)) adalah salah satu perangkat layar untuk menampilkansistem angka desimal yang merupakan alternatif dari layar dot-matrix. Layar tujuh segmen ini seringkali digunakan pada jam digital, meteran elektronik, dan perangkat elektronik lainnya yang menampilkan informasi numerik.[1] Ide mengenai layar tujuh segmen ini sudah cukup tua. Pada tahun 1910 misalnya, sudah ada layar tujuh segmen yang diterangi oleh lampu pijar yang digunakan pada panel sinyal kamar ketel suatu pembangkit listrik.[2]
Tujuh bagian dari layar dapat dinyalakan dalam bermacam-macam kombinasi untuk menampilkan angka Arab. Sering ketujuh segmen tersebut disusun dengan kemiringan tertentu, untuk memudahkan pembacaan. Pada sebagian besar penerapannya, ketujuh segmen ini memiliki bentuk dan ukuran yang hampir seragam (biasanya segienam panjang,walaupun trapesium dan persegi panjang juga dapat digunakan.
Layar tujuh segmen ini terdiri dari 7 buah LED yang membentuk angka 8 dan 1 LED untuk titik/DP. Angka yang ditampilkan di seven segmen ini dari 0-9. Cara kerja dari seven segmen disesuaikan dengan LED. LED merupakan komponen diode yang dapat memancarkan cahaya. kondisi dalam keadaan ON jika sisi anode mendapatkan sumber positif dari Vcc dan katode mendapatkan sumber negatif dari ground.
Berdasarkan cara kerjanya, tujuh segmen dibagi menjadi 2 bagian:
·                     common katode
·                     common anoda
Cara kerja dari seven segmen common katode akan aktif pada kondisi high "1" dan akan off pada kondisi low "0".
ANGKA
h
g
f
e
D
c
b
a
HEXA
0
0
0
1
1
1
1
1
1
3FH
1
0
0
0
0
0
1
1
0
06H
2
0
1
0
1
1
0
1
1
5BH
3
0
1
0
0
1
1
1
1
4FH
4
0
1
1
0
0
1
1
0
66H
5
0
1
1
0
1
1
0
1
6DH
6
0
1
1
1
1
1
0
1
7DH
7
0
0
0
0
0
1
1
1
07H
8
0
1
1
1
1
1
1
1
7FH
9
0
1
1
0
1
1
1
1
6FH
·         common anode
Cara kerja dari seven segmen common anode akan aktif pada kondisi low "0" dan akan off pada kondisi high "1".





Tabel pengaktifan common katode
ANGKA
h
g
F
e
d
c
b
a
HEXA
0
1
1
0
0
0
0
0
0
C0H
1
1
1
1
1
1
0
0
1
F9H
2
1
0
1
0
0
1
0
0
A4H
3
1
0
1
1
0
0
0
0
B0H
4
1
0
0
1
1
0
0
1
99H
5
1
0
0
1
0
0
1
0
92H
6
1
0
0
0
0
0
1
0
12H
7
1
1
1
1
1
0
0
0
F8H
8
1
0
0
0
0
0
0
0
10H
9
1
0
0
1
0
0
0
0
90H


III.     PERANCANGAN ALAT

A.     Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika

Adapun sistem yang digunakan yaitu :
1.      Rangkaian 7 segment
2.      Driver Motor DC
3.      Rangkaian indicator Led
4.      Rangkaian Sensor

B.     Blok Diagram Hubungan Komponen Utama

Blok diagram aplikasi ARM menggunakan masukan hall effect, dengan luaran tampilan 7 Segment dan indicator LED dan motor servo dapat dilihat pada gambar dibawah ini :


Gambar 6. Blok Diagram Komponen Utama

C.     Perangkat Lunak

Untuk diagram alir, program aplikasi ARM menggunakan masukan hall effect dan keluaran berupa tampilan 7 segment dan LED.

Gambar 7. Diagram Alir

IV.     Pengujian Alat

Hal yang pertama kali dilakukan adalah menghidupkan saklar pada driver motor DC. Motor DC memutar piringan dan pada piringan tersebut terdapat magnet. Saat magnet melewati hall effect, hall effect akan mengirimkan pulsa ke ARM dan memulai program counter. Counter yang didapat akan ditampilkan pada 7 Segment dan setelah set point counter terpenuhi maka LED kan menyala.

V.     KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan, pengambilan data, dan penganalisaan terhadap data yang telah didapat pada penelitian ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1.    Ketika direktur tidak diruangan maka kita bisa mengetahui tanpa bertanya kepada sekertaris direktur.
2.    LED atau indikator juga menandakan keberadaan direktur.
3.    Indikator atau LED RGB akan berwarna merah ketika direktur tidak ada ditempat.
4.    Indikator atau LED RGB akan berwarna hijau ketika direktur ada ditempat.

REFERENSI
diakses pada 8 Juli 2015
diakses pada 7 Juli 2015
      diakses pada 8 Juli 2015
      diakses pada 8 Juli 2015
diakses pada 8 Juli 2015
      diakses pada 8 Juli 2015
      diakses pada 8 Juli 2015


Nama penulis Dessi Indah Handayani. Penulis dilahirkan di kabupaten Bekasi 5 Desember 1994. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Al- Hidayat 5, SDN  Bunut Wetan, SMP N 2 Mranggen, dan SMA N 2 Mranggen. Tahun 2013 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2013 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.13.2.05. Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta apabila terdapat beberapa pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi
                              dessiindah5@gmail.com


Nama penulis Hanif Abi Masykuri .Penulis dilahirkan di Sukoharjo, 29 Agustus 1996. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Pranatami SD Islam Al-Hilal, SMP N 9 Surakarta, dan SMK N 2 Surakarta. Tahun 2013 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun 2013 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.13.2.09. Apabila   terdapat  kritik dan  saran yang membangun serta terdapat beberapa pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi


Nama penulis Ponco Restu Afriyanto Penulis dilahirkan di Kendal, 2 April 1995. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Taman Indriya, SDN 5 Boja, SMP N 1 Boja, dan SMAN 1 Boja. Tahun 2013 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2013 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.13.2.17. Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta terdapat beberapa pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi

                              poncorestu@gmail.com

Tidak ada komentar :

Posting Komentar