SIMULASI PPENGINGAT PENGGANTIAN OLI DAN VAN-BELT
Dessi Indah Handayani1,
Hanif Abi Masykuri2, Ponco
Restu Afriyanto3, Samuel Beta4
Prodi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektronika
Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang,
Semarang, 50275
E-mail :1 dessiindah5@gmail.com , 2hanieph.sullivan@gmail.com, 3 poncorestu@gmail.com , 4 sambetak2@gmail.com
,
Intisari
– Pada modul ini kami menggunakan
sensor hall effect sebagai cclock untuk program counter yang dijalankan oleh
programmable ARM dan pada keluarannya kami menggunakan 7 segmen common catoda
Kata Kunci : ARM, Tombol, LED
RGB, LCD 2x16.
Abstract – In this
module we use hall effect sensor as
a clock for counter program is running by ARM programmable and on the output we
use 7 segment.
I. Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan teknologi
dan ilmu pengetahuan, akhir-akhir ini bidang elektronika mengalami kemajuan
yang pesat. Dengan kemajuan tersebut, membuat manusia selalu berusaha
memanfaatkan teknologi yang ada untuk mempermudah kehidupannya,
salah satu hal mungkin dapat dierbaharui dan di automatisasi adalah pengingat
masa pergantian oli dan van-belt pada sepeda motor. Hal ini didasari dengan
keingnan untuk memiliki kendaraan yang aman untuk dikendarai.
Berdasarkan ide diatas , maka
penulis membuat Proyyek AM dengan judul “Simulasi Pengingat Penggantian Oli dan
Van-belt”
II. Tinjauan Pustaka
Untuk mengetahui berbagai komponen dan peralatan yang
dibutuhkan, maka disusunlah tinjauan pustaka sebagai acuan dalam merancang dan
membuat aplikasi menggunakan ARM ini.
A. ARM CORTEX
NUC120
ARM NUC120 Board merupakan modul
pengembangan mikrokontroler NUC120RD2BN yang berbasis CPU ARM Cortex-M0 dari
Nuvoton. Modul ini dapat bekerja dengan kecepatan CPU sampai dengan 48 MHz.
Modul ini juga telah dilengkapi dengan bootloader internal, sehingga tidak
diperlukan lagi device program eksternal. Pemrograman melalui bootloader bisa
dilakukan dengan menggunakan koneksi USB.
Gambar 1. ARM
CORTEX NUC120
Spesifikasi :
1. Berbasis mikrokontroler
NUC120RD2BN (64 KB APROM, 8 KB SRAM, 4 KB Data Flash, CPU ARM Cortex-M0).
2. Terintegrasi dengan cystal
eksternal 12 MHz.
3. Terintegrasi dengan
osilator 32,768 KHz sebagai sumber clock RTC.
4. Memiliki 1x Port USB.
5. Memiliki 1 port RS-485.
6. Memiliki 3 kanal UART
dengan level tegangan TTL 3,3VDC / 5VDC.
7. Tersedia port USB yang
berfungsi untuk antarmuka serial sekaligus menuliskan program mikrokontroler, sehingga tidak membutuhkan programmer eksternal.
8. Memiliki port Serial Wire
Debug untuk proses debuging dan programming.
9. Memiliki 45 jalur GPIO.
10. Terintegrasi dengan sensor
suhu internal.
11. Memiliki port input 8
kanal ADC 12-bit.
12. Bekerja pada level tengan
3,3VDC / 5VDC dengan arus maksimum 800mA.
13.
Input catu daya untuk board : 6,5VDC - 12VDC / 3,3VDC - 5VDC.
B.
Hall Effect
Hall effect sensor atau sensor
medan magnet adalah sensor yang berfungsi
untukmendeteksi medan magnet. Hall Effect sensor memberikan output berupa tegangan yang
proporsional dengan kekuatan medan
magnet yang diterima oleh sensor tersebut. Sensor hall
effect ini
diangun dari sebuah lapisan silikon dan dua buah elektroda pada masing-masing
sisi silikon. Pada saat tanpa ada pengaruh dari medan magnet maka beda
potensial antar kedua elektroda tersebut 0 Volt karena arus listrik mengalir
ditengah kedua elektroda. Ketika terdapat medan magnet mempengaruhi sensor ini
maka arus yang mengalir akan berbelok mendekati/menjauhi sisi yang dipengaruhi
oleh medan magnet. Hal ini menghasilkan beda potensial diantara kedua elektroda
dari hall effect sensor,
dimana beda potensial tersebut sebanding dengan kuat medan magnet yang diterima
oleh hall effect sensor ini.
1)
Prinsip Kerja Half Effect Sensor
2)
Hall Effect Sensor Tipe UGN3503U
Sensor UGN3503U ini akan menghasilkan tegangan
yang proporsional dengan kekuatan medan magnet yang dideteksi oleh sensor
UGN3503U.
Sensor UGN3503 ini mempunyai 3 pin yaitu :
§ Pin 1 : VCC, pin tegangan suplai
§ Pin 2 : GND, pin ground
§ Pin 3 : Vout, pin tegangan output.
3)
Diagram Blok Hall Effect Sensor UGN3503U
Di dalam sensor ini sudah
dibangun sebuah penguat yang memperkuat sinyal dari rangkaian sensor dan menghasilkan
tegangan output ditengah-tengah tegangan suplai. Pada sensor ini jika mendapat
pengaruh medan magnet dengan polaritas kutub utara maka akan menghasilkan
pengurangan pada tegangan output sebaliknya jika terdapat pengaruh medan magnet
dengan polaritas kutub selatan maka akan menghasilkan peningkatan tegangan pada
outputnya. Sensor ini dapat merespon perubahan kekuatan medan magnet mulai kekuatan medan magnet yang statis maupun kekuatan medan magnet yang berubah-ubah dengan frekuensi
sampai 20KHz.
Sensor hall effect UGN3503 ini dapat disuplai dengan
tegangan mulai 4.5V sampai 6V dengan kepekaan perubahan kekuatan medan magnet
sampai frekuensi 23KHz. Inti dari sistem ini adalah sensor
UGN3503U.
Sensor ini akan menghasilkan tegangan output 3V jika tidak ada pengaruh medan
magnet pada sensornya. Tegangan output yang dihasilkan oleh sensor UGN3502U
belum cukup kuat sehingga masih diperlukan sebuah op amp yang digunakan untuk
memperkuat perubahan sinyal pada output sensor UGN3503U tersebut.
2.3.
7 Segment Common Katoda
Layar tujuh segmen Seven-segment display (SSD))
adalah salah satu perangkat layar untuk menampilkansistem
angka desimal yang merupakan alternatif dari layar dot-matrix. Layar tujuh segmen
ini seringkali digunakan pada jam
digital, meteran elektronik, dan perangkat elektronik lainnya yang
menampilkan informasi numerik.[1] Ide mengenai layar tujuh segmen ini
sudah cukup tua. Pada tahun 1910 misalnya, sudah ada layar tujuh segmen yang
diterangi oleh lampu pijar yang digunakan pada panel sinyal kamar ketel suatu
pembangkit listrik.[2]
Tujuh
bagian dari layar dapat dinyalakan dalam bermacam-macam kombinasi untuk
menampilkan angka Arab.
Sering ketujuh segmen tersebut disusun dengan kemiringan tertentu, untuk
memudahkan pembacaan. Pada sebagian besar penerapannya, ketujuh segmen ini
memiliki bentuk dan ukuran yang hampir seragam (biasanya segienam panjang,walaupun trapesium dan persegi
panjang juga dapat digunakan.
Layar
tujuh segmen ini terdiri dari 7 buah LED yang
membentuk angka 8 dan 1 LED untuk titik/DP. Angka yang ditampilkan di seven
segmen ini dari 0-9. Cara kerja dari seven segmen disesuaikan dengan LED. LED
merupakan komponen diode yang dapat memancarkan cahaya. kondisi dalam keadaan
ON jika sisi anode mendapatkan sumber positif dari Vcc dan katode mendapatkan
sumber negatif dari ground.
Berdasarkan
cara kerjanya, tujuh segmen dibagi menjadi 2 bagian:
·
common katode
·
common anoda
Cara
kerja dari seven segmen common katode akan aktif pada kondisi high
"1" dan akan off pada kondisi low "0".
ANGKA
|
h
|
g
|
f
|
e
|
D
|
c
|
b
|
a
|
HEXA
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
3FH
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
06H
|
2
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
5BH
|
3
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
4FH
|
4
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
66H
|
5
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
6DH
|
6
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
7DH
|
7
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
07H
|
8
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
7FH
|
9
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
6FH
|
·
common anode
Cara kerja dari
seven segmen common anode akan aktif pada kondisi low "0" dan akan
off pada kondisi high "1".
Tabel
pengaktifan common katode
|
|||||||||
ANGKA
|
h
|
g
|
F
|
e
|
d
|
c
|
b
|
a
|
HEXA
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
C0H
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
F9H
|
2
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
A4H
|
3
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
B0H
|
4
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
99H
|
5
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
92H
|
6
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
12H
|
7
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
F8H
|
8
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
10H
|
9
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
90H
|
III. PERANCANGAN ALAT
A. Perangkat Keras dan Rangkaian
Elektronika
Adapun sistem yang digunakan yaitu :
1. Rangkaian 7 segment
2. Driver Motor DC
3. Rangkaian indicator Led
4. Rangkaian Sensor
B. Blok Diagram
Hubungan Komponen Utama
Blok diagram
aplikasi ARM menggunakan masukan hall effect, dengan luaran tampilan 7 Segment dan
indicator LED dan motor servo dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 6.
Blok Diagram Komponen
Utama
C. Perangkat Lunak
Untuk
diagram alir, program aplikasi ARM menggunakan
masukan hall effect
dan keluaran berupa tampilan 7 segment dan LED.
Gambar 7. Diagram Alir
IV. Pengujian Alat
Hal
yang pertama kali dilakukan adalah menghidupkan saklar pada driver motor DC.
Motor DC memutar piringan dan pada piringan tersebut terdapat magnet. Saat
magnet melewati hall effect, hall effect akan mengirimkan pulsa ke ARM dan
memulai program counter. Counter yang didapat akan ditampilkan pada 7 Segment
dan setelah set point counter terpenuhi maka LED kan menyala.
V. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan, pengambilan data, dan
penganalisaan terhadap data yang telah didapat pada penelitian ini, maka didapatkan
kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Ketika direktur
tidak diruangan maka kita bisa mengetahui tanpa bertanya kepada sekertaris
direktur.
2. LED atau
indikator juga menandakan keberadaan direktur.
3. Indikator atau
LED RGB akan berwarna merah ketika direktur tidak ada ditempat.
4. Indikator atau
LED RGB akan berwarna hijau ketika direktur ada ditempat.
REFERENSI
diakses
pada 8 Juli 2015
diakses
pada 7 Juli 2015
diakses pada 8 Juli 2015
diakses pada 8 Juli 2015
diakses pada 8 Juli 2015
diakses pada 8 Juli 2015
diakses pada 8 Juli 2015
Nama penulis Dessi Indah Handayani. Penulis dilahirkan di kabupaten Bekasi 5 Desember 1994. Penulis
telah menempuh pendidikan formal di TK Al- Hidayat 5, SDN Bunut Wetan, SMP N 2 Mranggen, dan SMA N 2 Mranggen. Tahun 2013 penulis telah
menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun
2013 penulis
mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa
baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program
Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan
NIM. 3.32.13.2.05. Apabila
ada kritik dan saran yang
membangun serta apabila terdapat beberapa pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi
Nama penulis Hanif Abi Masykuri .Penulis dilahirkan di Sukoharjo, 29 Agustus 1996. Penulis
telah menempuh pendidikan formal di TK Pranatami SD Islam Al-Hilal, SMP N 9 Surakarta, dan SMK N 2
Surakarta. Tahun 2013 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun
2013 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi
mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines)
dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis
terdaftar dengan NIM. 3.32.13.2.09. Apabila terdapat kritik dan saran yang membangun serta terdapat
beberapa pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi
Nama penulis Ponco
Restu Afriyanto Penulis dilahirkan di Kendal, 2 April 1995. Penulis
telah menempuh pendidikan formal di TK
Taman Indriya, SDN 5 Boja, SMP N 1 Boja, dan SMAN 1 Boja. Tahun 2013
penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2013 penulis mengikuti
seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma
(D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3
Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM.
3.32.13.2.17. Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta terdapat
beberapa pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi
Tidak ada komentar :
Posting Komentar