Rabu, 17 Februari 2016

Sistem Penghitung Jumlah Peserta dalam Ruangan

2 komentar

 Sistem Penghitung Jumlah Peserta dalam Ruangan

Erlina Wijayanti1, Hendy Arif Wicaksono1, Muhammad Amin Marzuqi1, Samuel BETA.2
1Mahasiswa dan 2Dosen Program Studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro,
Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia

Intisari -- Dalam  penelitian ini dibuat aplikasi ARM  menggunakan masukan sensor infrared (transmitted an receiver dengan sistem program up down counter. Counter up saat sensor infrared pada pintu masuk terhalang (dilewati) dan counter down saat sensor infrared pada pintu keluar terhalang (dilewati). Dan hasil dari up down counter akan ditampilkan pada LCD 16x2.
Kata Kunci : ARM, Sensor Infrared (transmitter dan receiver), LCD 16x2.

1.     PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini terjadi begitu cepat. Otomatisasi telah diterapkan pada berbagai macam aspek kehidupan. Hal ini tentu sajaberdampak untuk dapat membantu dan atau mempermudah pekerjaan manusia. Pada umumnya sebuah ruangan pasti memiliki kapasitas tertentu. Misalnya sebuah gedung yang digunakan untuk seminar pasti memiliki kuota tertentu. Dengan adanya hal tersebut kami bermaksud membuat sebuah sistem penghitung kapasitas ruangan dengan memasang sensor pada pintu masuk dan keluar serta menampilkan jumlah peserta dalam ruangan pada tampilan LCD.

1.2 Tujuan

Tujuan pembuatan alat ini adalah :
1. Membuat program menggunakan infrared transmitter dan receiver sebagai sensor pendeteksi keberadaan orang.
2. Membuat program counter up dan counter down sebagai proses penghitung banyaknya peserta di dalam ruangan.
3. Membuat program penampil hasil perhitungan pada LCD 16x2.

1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, akan ditentukan beberapa rumusan masalah, yaitu :
1. Bagaimana cara sensor mendeteksi keberadaan orang?
2. Bagaimana proses penghitungan banyaknya peserta yang ada dalam ruangan?
3. Bagaimana menampilkan output?
Gambar 2.1 Papan ARM


1.1  Pembatasan Masalah

Adapun yang membatasi alat ini adalah :
1.       Mendeteksi peserta masuk dan keluar ruangan dengan sensor infrared.
2.       Menggunakan LCD untuk keluarannya

1.2  Metodologi

Target proyek ini menjalankan program yang dapat diimplementasikan langsung terhadap alat. Langkah -  langkah pembuatan Proyek ARM dapat didefinisikan sebagai berikut :
1.       Studi pustaka alat dan bahan
2.       Perancangan perangkat lunak dan program
3.       Implementasi program
4.       Pengujian perangkat lunak dan perangkat keras
5.       Analisa
6.       Laporan


2.     TINJAUAN PUSTAKA

Penjelasan dan uraian teori penunjang yang digunakan dalam membuat alat ini diperlukan untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja rangkaian maupun dasar-dasar perencanaan pembuatan alat.


2.1 ARM

ARM NUC120 Board merupakan modul pengembangan mikrokontroler NUC120RD2BN yang berbasis CPU ARM Cortex-M0 dari Nuvoton. Modul ini dapat bekerja dengan kecepatan CPU sampai dengan 48 MHz. Modul ini juga telah dilengkapi dengan bootloader internal, sehingga tidak diperlukan lagi device program eksternal. Pemrograman melalui bootloader bisa dilakukan dengan menggunakan koneksi USB.
Spesifikasi :
·         Berbasis mikrokontroler NUC120RD2BN (64 KB APROM, 8 KB SRAM, 4 KB Data         Flash, CPU ARM Cortex-M0).
·         Terintegrasi dengan cystal eksternal 12 MHz.
·         Terintegrasi dengan osilator 32,768 KHz sebagai sumber clock RTC.
·         Memiliki 1x Port USB.
·         Memiliki 1 port RS-485.
·         Memiliki 3 kanal UART dengan level tegangan TTL 3,3VDC / 5VDC.
·         Tersedia port USB yang berfungsi untuk antarmuka serial sekaligus menuliskan program     mikrokontroler, sehingga tidak membutuhkan programmer eksternal.
·         Memiliki port Serial Wire Debug untuk proses debuging dan programming.
·         Memiliki 45 jalur GPIO.
·         Terintegrasi dengan sensor suhu internal.
·         Memiliki port input 8 kanal ADC 12-bit.
·         Bekerja pada level tengan 3,3VDC / 5VDC dengan arus maksimum 800mA.
·         Input catu daya untuk board : 6,5VDC - 12VDC / 3,3VDC - 5VDC.

2.2    LCD 16x2

Suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang, misalnya dalam alat-alat elektronik, seperti televisi, kalkulator ataupun layar komputer. Pada Percobaan kali ini adalah dengan menggunakan LCD 16x2 yang artinya LCD tersebut terdiri dari 16 kolom dan 2 baris karakter (tulisan).
LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik. LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan.

2.3. Sensor Infrared

IR LED dibuat dengan bahan yang sama seperti LED biasa, yakni dengan bahan Galium Arsenida. IR LED semacam ini memiliki panjang gelombang di atas 800nm. Cahaya yang dihasilkan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Dewasa ini IR LED sudah menggunakan bahan-bahan alimunium nitrat sehingga dapat memiliki panjang gelombang  di bawah 400nm. Dengan frekuensi di atas penglihatan manusia. Hasilnya adalah performance yang lebih baik dari sebelumnya.
Frekuensi IR
Standar frekuensi untuk IR LED semacam ini pada frekuensi 36KHz-38KHz. LED dinyalakan dengan bantuan sebuah flip-flop. Yang kemudian ferkuensi ini dinamakan “Carier Wave” gelombang pembaca. Dan sinyal atau data, nantinya akan dimodulasikan pada carier wave ini dengan menggunakan saklar elektronik.

Modulasi pada infrared:
IR transmitter:
IR receiver:

3. PERANCANGAN ALAT

Dalam perancangan dalam pembuatan penelitian ini yaitu alat pembaca warna, terdiri atas perancangan mekanik (hardware) yang meliputi perancangan elektrik, dan perancangan perangkat lunak(software). Perancangan ini mempunyai gambaran perancangan hardware, yang didalamnya ada beberapa rangkaian elektrik yang medukung alat ini.
1.       Perancangan hardware
Perancangan dan pembuatan elektrik ini meliputi penggunaan sensor infrared, power supply dan lcd 16x2.
2.       Perancangan software
Perancangan program menggunakan ARM NUC120 dengan infrared sebagai sensor pendeteksi peserta yang memasuki ruangan dan counter akan menghitung up, dan peserta yang keluar ruangan dan counter akan menghitung down.
Diagram Alir

3.  Pembuatan alat
Dalam pembuatan alat ini dapat dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:
1.       Membuat perencanaan bagan alat
2.       Membuat skematik ISIS proteus
3.       Membuat layout PCB
4.       Menyusun rangkaian sesuai skematik ISIS proteus
5.       Membuat program untuk ARM
6.       Pembuatan kerangka alat
7.       Pemasangan rangkaian pada kerangka alat
8.       Pengujian


4. PENGUJIAN ALAT

Dalam proyek yanng kami buat, perlu diuji untuk menentukan keakuratan alat sebagai penghitung jumlah peserta dalam ruangan, adapun langkah - langkah cara pengujian yang akan kami lakukan adalah :
1.   Memasang sensor infrared (transmitter dan receiver) dalam posisi yang sejajar akar sensor bekerja secara akurat.
2.  Melakukan pengujian dengan melewatkan tangan diantara sensor masuk agar muncul nilai tambah (counter up) pada lcd, dan melewatkan tangan diantara sensor keluar agar nilai yang tampil pada lcd berkurang (counter down).

5. KESIMPULAN

1.   Sensor infrared berfungsi mendeteksi keberadaan suatu benda.
2.   Hasil penghitungan up dan down counter berdasarkan jumlah peserta yang masuk dan keluar ruangan akan ditampilkan pada LCD 16x2.


6. DAFTAR PUSTAKA

7. BIODATA




Nama penulis Erlina Wijayanti. Penulis dilahirkan di Kudus pada tanggal 29 Maret 1995. Tahun 2013 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA di SMA N 1 BAE KUDUS dan pada tahun 2013 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.13.2.07.

Nama penulis Hendy Arif Wicaksono. Penulis dilahirkan di. Tegal, 1 Mei 1995. Tahun 2013 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA N 1 Slawi dan pada tahun 2013 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3)  di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.13.2.11

Nama penulis Muhammad Amin Marzuqi. Penulis dilahirkan di Demak, 16 Juni 1995. Tahun 2013 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA N 1 Pangkalan Bun. Pada tahun 2013 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.13.2.15.

Download Jurnal and Program Here





2 komentar :

  1. kak, ini sistemnya pintu masuk sama pintu keluarnya pada satu pintu atau pintunya beda ya? boleh minta source codenya ngak kak?

    BalasHapus