PEMBACA E-KTP
Pertama
Dessi Indah Handayani; Kedua Joe Antonius Hartono Susilo; Ketiga Rizaldi Eka
Prihantara
Prodi
Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang,
50275
Abstract
Arduino Uno adalah
board mikrokontroler berbasis ATmega328. Memiliki 14 pin input dari output
digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6
pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP
header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan,
cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan
kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk
menjalankannya.
Pada pembahasan kali ini akan dibahas mengenai aplikasi Arduino yaitu
system penggunaan tag RFID untuk membuka kunci pintu, dengan menggunakan master
card sebaga tag untuk registrasi dan dapat menggunakan e-KTP untuk dijadikan
sebagai kunci atau akses agar dapat membuka pintu.
The Arduino Uno is a
microcontroller board based on the ATmega328. It has 14 digital input pins of
the output of the input pins of which 6 can be used as PWM outputs and 6 analog
input pin , 16 MHz crystal oscillator , a USB connection , a power jack , an
ICSP header , and a reset button . To support the microcontroller to be used ,
quite simply connect the Arduino Uno board to the computer using the USB cable
or the AC electrical - to - DC adapter or battery to run it.
In this discussion we’ll
discuss about application of Arduino that is using the system of tag RFID as a
key , with use a master card as tag for registration and can use e-KTP as a key
or access to open the door.
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Seiring
dengan pertumbuhan ekonomi yang tidak diikuti dengan pertumbuhan lapangan
pekerjaan maka angka kiminalitas pun meningkat, terjadi banyak pembobolan rumah
dan semacamnya. Maka dengan banyaknya kasus pencurian dibuatlah system keamanan
untuk pintu rumah, dimana yang dapat mengakses dan membuka pintu tersebut hanya
orang-orang tertentu yang mempunyai akses.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pemasalahan yang terdapat pada latar
belakang, disusun rumusan sebagai berikut:
a. Bagaimana
proses registrasi e-KTP yang hendak dijadikan kunci pintu?
b. Bagaimana
cara mengidentifikasi masukan dan luaran yang dihasilkan jika data masukan
tidak sesuai ?
1.3 Ruang Lingkup
Berdasarkan
rumusan masalah diatas agar pembahasan terfokus pada pokok pembahasan maka
masalah yang akan dibahas pada alat ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk
mendaftarkan kartu e-KTP, harus menggunakan master card terlebih dahulu.
b. Penanda
pintu terbuka atau tidak disimulasikan dengan LED.
c. Tegngan
yang dijadikan Arduino sebesar 5 V dan RFID sebesar 3.3V
1.4 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh
penulis yaitu:
a. Untuk
menambah system keamanan yang ada di suatu instansi.
b. Menerapkan
teknologi mikrokontroler yang telah dipelajari untuk diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Penjelasan dan uraian
teori penunjang yang digunakan dalam membuat alat ini diperlukan untuk
mempermudah pemahaman tentang cara kerja rangkaian maupun dasar-dasar
perencanaan pembuatan alat. Teori – teori yang akan dijelaskan dalam bab ini
meliputi Arduino Uno danRFID.
Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler
yang didasarkan pada ATmega328. Arduino UNO mempunyai 14 pin digital
input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input
analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack,
sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang
dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah
computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke
DC atau menggunakan baterai untuk memulainya.
Gambar 2.1 Arduino Uno
Sumber :http://arduino.cc/en/Main/arduinoBoardUno
Sumber :http://arduino.cc/en/Main/arduinoBoardUno
Setiap 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input dan output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Fungsi-fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50 kOhm. Selain itu, beberapa pin mempunyai fungsi-fungsi spesial:
·
Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk
menerima (RX) dan memancarkan (TX) serial data TTL (Transistor-Transistor
Logic). Kedua pin ini dihubungkan ke pin-pin yang sesuai dari chip Serial
Atmega8U2 USB-ke-TTL.
·
External Interrupts: 2 dan 3. Pin-pin ini dapat
dikonfigurasikan untuk dipicu sebuah interrupt (gangguan) pada sebuah nilai
rendah, suatu kenaikan atau penurunan yang besar, atau suatu perubahan nilai.
Lihat fungsi attachInterrupt() untuk lebih jelasnya.
·
PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Memberikan 8-bit PWM
output dengan fungsi analogWrite().
·
SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini
mensupport komunikasi SPI menggunakan SPI library.
·
LED: 13. Ada sebuah LED yang
terpasang, terhubung ke pin digital 13. Ketika pin bernilai HIGH LED menyala,
ketika pin bernilai LOW LED mati.
Arduino UNO mempunyai 6 input analog, diberi
label A0 sampai A5, setiapnya memberikan 10 bit resolusi (contohnya 1024 nilai
yang berbeda). Secara default, 6 input analog tersebut mengukur dari ground
sampai tegangan 5 Volt, dengan itu mungkin untuk mengganti batas atas dari
rangenya dengan menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference().
Di sisi lain, beberapa pin mempunyai fungsi spesial:
·
TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mensupport
komunikasi TWI dengan menggunakan Wire library
Ada sepasang pin lainnya pada board:
·
AREF. Referensi tegangan
untuk input analog. Digunakan dengan analogReference().
·
Reset. Membawa saluran ini
LOW untuk mereset mikrokontroler. Secara khusus, digunakan untuk menambahkan
sebuah tombol reset untuk melindungi yang memblock sesuatu pada board.
2.2 RFID
2.2.1 Defenisi RFID (Radio Frequency
Identification)
Identifikasi suatu objek
sangat erat hubungannya dengan pengambilan data. Salah satu metoda identifikasi
yang dianggap paling menguntungkan adalah auto-ID atauAutomatic
Identification. Yaitu, metoda pengambilan data dengan identifikasi
objek secara otomatis tanpa ada keterlibatan manusia.Auto-ID bekerja
secara otomatis sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan
dalam memasukan data. Karenaauto-ID tidak membutuhkan manusia dalam
pengoperasiannya, tenaga manusia yang ada dapat difokuskan pada bidang lain.
Barcode, smart cards, voice recognition, identifikasibiometric seperti retinal
scan, Optical Character Recognition(OCR) dan Radio Frequency
Identification (RFID) merupakan teknologi yang menggunakan
metoda auto-ID.
Radio Frequency Identification atau yang lebih dikenal
sebagai RFID merupakan suatu metoda identifikasi objek yang menggunakan
gelombang radio. Proses identifikasi dilakukan oleh RFID reader dan
RFID transponder (RFID tag). RFID tag dilekatkan pada suatu benda
atau suatu objek yang akan diidentifikasi. Tiap- tiap RFID tag memiliki data
angka identifikasi (ID number) yang unik,sehingga tidak ada RFID
tag yang memiliki ID number yang sama.
2.2.2 Sistem RFID
Secara umum, sistem RFID
terdiri dari 3 bagian, yaitu:
a. RFID Tag
RFID tag dapat berupa
stiker, kertas atau plastik dengan beragam ukuran. Didalam setiap tag ini
terdapat chip yang mampu menyimpan ID number dan sejumlah
informasi tertentu dan sebuah antena.
b. Antena
Antena berfungsi untuk
mentransmikan sinyal frekuensi radio antara RFIDreader dengan RFID
tag. Sedangkan dalam RFID tag dan RFID readermasing-masing memiliki
antena internal sendiri karena RFID tag dan RFIDreader merupakan
transceiver (transmitter-receiver).
c. RFID reader
RFID reader akan
membaca ID number yang dan informasi lainnya yang disimpan
oleh RFID tag. RFID reader harus kompatibel dengan RFID tag
agar RFID tag dapat dibaca.
2.2.3 RFID Tag
RFID transponder atau
RFID tag terdiri dari chip rangkaian sirkuit yang terintegrasi dan sebuah
antena. Rangkaian elektronik dari RFID tag umumnya memiliki memori. Memori ini
memungkinkan RFID tag mempunyai kemampuan untuk menyimpan data. Memori pada tag
dibagi menjadi sel-sel. Beberapa sel menyimpan data Read Only,
seperti ID number. Semua RFID tag mendapatkan ID number pada
saat tag tersebut diproduksi.
Selain pada RFID tag
memungkinkan RFID tag tersebur dapat ditulis (Write) dan dibaca secara
berulang.Setiap tag dapat membawa informasi yang unik, seperti ID number,
tanggal lahir, alamat, jabatan, dan data lain dari objek yang akan diidentifikasi.
Banyaknya informasi yang dapat disimpan oleh RFID tag tergantung pada kapasitas
memori nya. Semakin banyak fungsi yang dapat dilakukan oleh RFID tag maka
rangkainnya akan semakin komplek dan ukurannya akan semakin besar.Berdasarkan
catu daya,RFID Tag digolongkan menjadi:
1. Tag Aktif
Tag ini dapat dibaca (Read)
dan ditulis (Write). Baterai yang terdapat di dalam tag inidigunakan
untuk memancarkan gelombang radio kepada reader sehinggareader dapat
membaca data yang terdapat pada tag ini. Dengan adanya internal baterai, tag
ini dapat mengirimkan informasi dalam jarak yang lebih jauh danreader hanya
membutuhkan daya yang kecil untuk membaca tag ini. Kelemahan dari tipe tag ini
adalah harganya yang mahal dan ukurannya yang lebih besar.
2. Tag Pasif
Tag ini hanya dapat
dibaca saja (Read) dan tidak memiliki internal baterai seperti halnya
tag aktif. Sumber tenaga untuk mengaktifkan tag ini didapat dari RFID reader.
Ketika medan gelombang radio dari reader didekati oleh tag
pasif, koil antena yang terdapat pada tag pasif ini akan membentuk suatu medan
magnet. Medan magnet ini akan menginduksi suatu tegangan listrik yang memberi
tenaga pada tag pasif.
Keuntungan dari tag ini
adalah rangkaiannya lebih sederhana, harganya jauh lebih murah, ukurannya lebih
kecil, dan lebih ringan. Kelemahannya adalah tag hanya dapat mengirimkan
informasi dalam jarak yang dekat dan untuk membaca tag ini, RFID reader harus
memancarkan gelombang radio yang cukup besar sehingga menggunakan daya yang
cukup besar.
RFID tag juga dapat
dibedakan berdasarkan tipe memori yang dimilikinya :
1. Read atau Write (Baca
atau Tulis)
RFID tag baca/tulis
secara tidak langsung sama seperti namanya, memorinya dapat dibaca dan ditulis
secara berulang-ulang. Data yang dimilikinya bersifat dinamis.
2. Read only (Hanya
baca)
RFID tag ini memiliki
memori yang hanya diprogram pada saat tag ini dibuat dan setelah itu datanya
tidak bisa diubah sama sekali. Data bersifat statis.Frekuensi kerja RFID adalah
frekuensi yang digunakan untuk komunikasi wireless antara RFID reader dengan
tag RFID. Pemilihan frekuensi kerja sistem RFID akan mempengaruhi jarak
komunikasi,interferensi dengan frekuensi sistem radio lain,kecepatan komunikasi
data,dan ukuran antena.
Untuk frekuensi yang rendah umumnya digunakan tag pasif. Tag pasif
tidak dapat mentransmisikan data pada jarak relatif jauh, karena keterbatasan
daya yang diperoleh dari medan yang dihasilkan akibat interaksi antara koil
antena dalam tag dengan gelombang radio yang dihasilkan oleh RFID reader.
Untuk frekuensi tinggi digunakan tag aktif. Pada frekuensi tinggi, jarak
komunikasi antara tag aktif dengan RFID reader dapat lebih
jauh, tetapi masih terbatas oleh daya yang ada.
Berdasarkan frekuensi radio, RFID tag digolongkan menjadi:
a.Low frequency tag
(125kHz - 134 kHz)
b.High frequency tag
(13.56 MHz)
c.Ultra high frequency
tag (868MHz - 956 MHz)
d.Microwave tag (2.45
GHz)
Tabel 2.1 Spesifikasi
RFID tag GK4001/EM4001
Parameter
|
Spesifikasi
|
Frekuensi
|
125 KHz
|
Jangkauan baca
|
Sampai 2 cm
|
Dimensi
|
86 x 54 x 1.9 mm
|
Kapasitas data
|
64 bit
|
2.2.4 RFID Reader
RFID reader adalah
merupakan penghubung antara software aplikasi dengan antena yang akan
meradiasikan gelombang radio ke RFID tag. Gelombang radio yang ditransmisikan
oleh antena berpropagasi pada ruangan di sekitarnya. Akibatnya data dapat
berpindah secara wireless ke tag RFID yang berada berdekatan
dengan antena.ID-12 merupakanreader yang khusus
mendeteksi RFID tag frekuensi 125kHz. RFID tag yang kompatibel
dengan ID-12 diantaranya GK4001 dan EM4001.Dengan membaca sekitar ±
12cm.Bentuk fisik ID-12 yang sering dijumpai diperlihatkan pada
gambar 2.2 ID12 tidak memiliki kemampuan untuk baca-tulis (Read
- Write) pada sebuah
tag. Format data yang
dihasilkan oleh ID-12 berupa ASCII dan Wiegand26. Spesifikasi
lengkap Modul RFID reader ID-12 dapat
dilihat pada Tabel 2.2
Tabel 2.2 Spesifikasi
modul RFID reader ID-12
Parameter
|
ID12
|
|
Jarak Baca
|
Samapai 2 cm
|
|
Dimensi
|
26mm x 25mm x 7mm
|
|
Frekuensi
|
125kHz
|
|
Format Kartu
|
GK4001/EM 4001 atau yang compatible
|
|
Encoding
|
Manchaster 64‐bit, modulus 64
|
|
Jenis Catudaya
|
5VDC pada 30mA nominal
|
|
Arus Output I/O
|
‐
|
|
Jangkauan Catudaya
|
+4.6V‐5.4V
|
Pemilihan keadaan untuk
pin 5, pin 7, dan pin 8/pin 9 pada ID-12digunakan untuk memilih keluaran
data yang diinginkan. Pin 3 dan 4 digunakan untuk penambahan antena luar dan
kapasitor tuning. Pin 10 digunakan untuk menyalakan buzzer atau led sebagai
penanda sebuah tag terbaca. Konfigurasi pin ID-12 diberikan pada
Gambar 2.3
RFID Reader ID-12 mempunyai spesifikasi:
1.
Tegangan pada kaki 11 adalah +4,6 Volt hingga
+5,5 Volt
2.
Frekuensi yang digunakan adalah 125 KHz
3.
Keluaran data digital dapat berupa format ASCII ataupun
format Wiegand pada kaki 8 dan kaki 9
4.
Hanya dapat menangkap data dari RFID Tag
Card yang berjenis EM 4001
2.2.5 Cara Kerja
Perpindahan Data Pada RFID Reader
Perpindahan data terjadi yang terjadi ketika sebuah tag didekatkan
pada sebuahreader dikenal sebagai coupling. Perbedaan
frekuensi yang digunakan oleh RFID tag aktif dengan RFID tag pasif menyebabkan
perbedaan metode perpindahan data yang digunakan pada kedua tag tersebut.
Perpindahan data pada RFID tag pasif menggunakan metode magnetik (induktive)
coupling.Sedangkan RFID tag aktif menggunakan metode backcatter coupling.
Induktive coupling terjadi pada frekuensi rendah.
Ketika medan gelombang radio dari reader didekati
oleh tag pasif, koil antena yang terdapat pada tag pasif ini akan membentuk
suatu medan magnet. Medan magnet ini akan menginduksi suatu tegangan listrik
yang memberi tenaga pada tag pasif. Pada saat yang sama akan terjadi suatu
tegangan jatuh pada beban tag. Tegangan jatuh ini akan terbaca oleh reader.
Perubahan tegangan jatuh ini berlaku sebagai amplitudo modulasi untuk bit
data.Ilustrasi untuk induktive coupling diberikan oleh Gambar
2.4
Backscatter coupling
terjadi pada frekuensi tinggi. Sinyal radio frekuensi dipancarkan oleh reader (P1)
dan diterima oleh tag dalam porsi kecil. Sinyal radio frekuensi ini akan memicu
suatu tegangan yang akan digunakan oleh tag untuk mengaktif
ataumenon-aktifkan beban untuk melakukan modulasi sinyal data. Gelombang
refleksi yang dipancarkan tag dimodulasi dengan gelombang data carrier
(P2) Gelombang yang
termodulasi ditangkap oleh reader.
Ilustrasi untuk backscatter
coupling diberikan oleh Gambar 2.5
2.1.5 Tingkat Akurasi
Sistem RFID
Tingkat akurasi RFID
didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan RFID readermelakukan
identifikasi sebuah tag yang berada pada area kerjanya. Keberhasilan dari
proses identifikasi sangat dipengaruhi oleh beberapa batasan fisik, yaitu:
1.Posisi antena pada
RFID reader
2.Karakteristik dari
material lingkungan yang mencakup sistem RFID
3.Batasan catu daya
4.Frekuensi
kerja sistem RFID
III. PERANGKAT ALAT
Pada
perancangan system ini meliputi perancangn perangkat lunak (software) dan
perangkat keras (hardware)
3.1 Penentuan Spesifikasi
Alat
Dalam perencanaan
sistem ini akan dibahas tentang kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi, agar
alat ini dapat bekerja sesuai dengan apa yang direncanakan, yaitu:
a.
Arduino Uno dapat dinyalakan dengan tegangan
suplay sebesar 9V dan 5V baik menggunakan batterai ataupun adaptor, tetapi
dipilih untuk rangkaian ini mengguanakan catu 5V.
b.
Dalam uji coba mengguanakan master card (tag
rfid), e-KTP, reader RFID dan adaptor 5V.
3.2 Perancangan
Diagram Blok
Diagram blok sistem
merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan dan pembuatan alat ini,
karena dari diagram blok dapat diketahui prinsip kerja keseluruhan rangkaian.
Tujuan lain diagram blok ini adalah memudahkan proses perancangan dan pembuatan
pada masing-masing bagian, sehingga akan terbentuk suatu sistem yang sesuai
dengan perancangan sebelumnya.
Diagram blok system
ditunjukan dalam gambar dibawah:
e-KTP
|
Mikrokontroler
Arduino Uno R3
|
Master Card
(tag RFID)
|
LED (Merah atau Hijau)
|
1. Master card digunakan untuk meregistrasi
e-KTP yang ingin dijadikan akses pada pintu.
2. Arduino digunakan untuk sebagai pengolah
data.
3. LED digunakan sebagai simulasi kunci pintu.
3.3 Prinsip Kerja Alat
Pada
alat Door Lock Security System menggunakan e-KTP sebagai masukan kode rahasia
dan LED sebagai tanda apakah pintu kunci terbuka atau tertutup, tetapi sebelum
meregistrasikan e-KTP kita harus menggunakan Master Card atau tag RFID agar
reader RFID dapat merekam no serial e-KTP.
Saat alat pertama kali digunakan letakkan
Master Card pada reader RFID, hal itu dilakukan untuk menregistrasikan e-KTP
yang hendak digunakan sebagai kunci. Pada system ini kita menggunakan RFID
dengan frekuensi125 Khz sehingga untuk pembacaan tag harus ditempelkan pada
reader. Ketika tag ditempelkan terdapat tiga reaksi pada RGB yaitu:
a. LED
merah menyala : apabila kartu akses diterima
b. LED
hijau menyala : apabila kartu akses
tidak diterima
c. LED
biru menyala : alat dalam kondisi
stand by
Alat ini juga dapat mengganti e-KTP yang hendak
dijadikn kartu akses.
3.4 Perancangan
Perangkat Keras
Perancangn
peerangkat keras ini digunakan untuk mencatu tegangan pada LCD pada LED, Reader
RFID dan Arduino Uno, dendan adaptor 5V/1.5A dan tegangan ang dibutuhkan
Arduino Uno adalah 5V dan catu untuk reader RFID didapat dari Arduino Uno
sebesar 3.3V, sedangkan untuk catu RGB didapat dari Arduino juga.
3.4.1 Rangkaian Masukan
Dalam rangkaian masukan ini
menggunakan reader RFID sebagai pembaca tag dan e-KTP sebagai kartu akses.
3.4.2 Rangkaian
Keluaran
Pada rangkaian keluaran ini
menggunakan led RGB sebagai indikasi kartu akses diterima atau dituolak
3.5 Perancangan
Perangkat Lunak
Perangkat lunak ini
berfungsi untuk mengatur kinerja keseluruhan dari sistem yang terdiri dari
beberapa perangkat keras sehingga sistem ini dapat bekerja dengan baik.
Perangkat lunak yang dirancang dengan menggunakan arduino uno. Untuk memberikan
gambaran umum jalannya program dan memudahkan pembuatan perangkat lunak, maka
dibuat diagram alir yang menunjukan jalannya program. Diagram alir program
ditunjukan pada gambar dibawah :
Start
|
Inisialisasi program
|
Baca RFID ?
|
LED hijau menyala
|
LED merah menyala
|
LED biru menyala
|
Kartu MasteRr?
|
End
|
Start
|
Inisialisasi program
|
Baca RFID?
|
Tunjukkan Card Number
|
End
|
a.
Flow Chart Door Lock Security System b.Flow
Chart Card Read
Cara kerja system
berdasarkan flow chart diatas adalah saat program pertama kali dijalankan
arduino akan melakukan inisialisasi masukan dan keluaran. Yang pertama kali
dijalankan adaplah program Flow Chart Card Read. Setelah kartu terbaca baru
Flow chart Door Lock Security System.
IV.
PENGUJIAN DAN ANALISIS
Dalam bab
ini membahas pengujian dan analisis alat yang telah dirancang dari
peralatan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan dengan pengukuran tiap-tiap
blok dengan tujuan mengamati apakah blok-blok tersebut bekerja sesuai dengan
yang diharapkan. Pengujian ini dilakukan berdasarkan pada masing-masing
rangkaian pendukung secara keseluruhan. Pengujian yang dilakukan adalah
pengujian terhadap:
a. Pengujian
Pembacaan Kartu (Card Read)
b. Pengujian
akses kartu e-KTP
4.1 Pengujian Pembacaan
Kartu (Card Read)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
serial number dari tag RFID dan e-KTP yang akan digunakan
Kartu
|
Serial Number
|
Tag
RFID (Master Card)
|
44,
23, 90, 55, A2
|
e-KTP
(Dessi Indah Handayani)
|
88,
4, 81, 83, 8E
|
e-KTP
(Rizaldi Eka Prihantara)
|
88,
4, 68, 92, 76
|
Program
diatas adalah untuk membaca serial number dari e-KTP daan tag RFID
4.2 Pengujian akses
kartu e-KTP
Pengujian
ini bertujuan untuk mengetahui apakah kartu yang digunakan mempunyai akses atau
tidak. KTP yang dijadikan akses adalah e-KTP atas nama Rizaldi Eka Prihantara
Kartu
|
Akses
|
RGB
|
Tag
RFID (Master Card)
|
Ditolak
|
Merah
|
e-KTP
(Dessi Indah Handayani)
|
Ditolak
|
Merah
|
e-KTP
(Rizaldi Eka Prihantara)
|
Diterima
|
Hijau
|
4.3 Proses Penyimpanan
Sandi pada EEPROM
Dalam alat door lock security systemini EEPROM
sangatlah penting, karena pada saat alat tidak mendapat supply tegangan maka
Serial number yang telah ditetapkan tidak hilang, melainkan masih tersimpan
dalam EEPROM, di dalam Arduino Uno R3 ini memiliki 512 alamat yang dapat
menyimpan data. Berikut adalah proses penyimpanan sandi ke dalam EEPROM
V.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengujian pada alat door lock security system dapat diambil beberapa
kesimpulan:
1. Serial
number pada e-KTP memiliki nilai yang berbeda-beda
2. Jarak
pembacaan tag RFID dan reader RFID yang mempunyai frekuensi 12.56 MHz harus
ditempelkan.
3. e-KTP
yang digunakan dapat terbaca, itu menandakan bahwa e-KTP memilki rentang
frekuensi yang sama dengan reader RFID yang digunakan
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Arduino
Home Page. (2012). Arduino Uno. [Online].Tersedia:http://www.arduino.cc/en/Main/arduinoBoardUno [16 Desember 2015]
[2] Kelas
Mikrokontrol. (2012). Arduino. [Online] Tersedia: http://www.kelas-mikrokontrol.com/e-learning/mikrokontroler/pengantar-arduino.html[16 Desember 2015]
[3] Kelas
Mikrokontrol. (2012). Bahasa pemograman Arduino [Online] Tersedia: http://www.kelas-mikrokontrol.com/e-learning/mikrokontroler/bahasa-pemrograman-arduino.html[16 Desember 2015]
[4]
Nama
penulis Dessi Indah Handayani. Penulis
dilahirkan di Bekasi, 5 Desember 1994. Penulis telah menempuh pendidikan formal
di TK Al-Hidayah 05, SDN Bunut Wetan, SMPN 2 Mranggen, SMAN 2 Mranggen. Tahun
2013 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2013 penulis
mengikuti seleksi mahasiswa baru D3 dan diterima menjadi mahasiswa di
Politeknik Negeri Semarang dengan program studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan
Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.13.2.05. apabila terdapat
kritik dan saran dapat dikirimkan ke dessihandayani505@gmail.com
Nama
penulis Rizaldi Eka Prihantara. Penulis
dilahirkan di Semarang, 27 Januari 1995. Penulis telah menempuh pendidikan
formal di TK Nurul Islam, SDN Purwoyoso 3410, SMPN 1 Semarang, SMAN 6 Semarang.
Tahun 2013 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2013 penulis
mengikuti seleksi mahasiswa baru D3 dan diterima menjadi
mahasiswa di Politeknik Negeri Semarang dengan program studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.13.2.19.
apabila terdapat kritik dan saran dapat dikirimkan ke rizaldiekap@gmail.com
Nama
penulis Joe Antonius Hartono Susilo. Penulis
dilahirkan di Pati, 18April 1995. Penulis telah menempuh pendidikan formal di
TK Kanisius Pati, SD Kanisius, SMPN 3Pati, SMAN 2Pati. Tahun 2013 penulis telah
menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2013 penulis mengikuti seleksi
mahasiswa baru D3 dan diterima menjadi mahasiswa di Politeknik Negeri Semarang
dengan program studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar
dengan NIM 3.32.13.2.12. apabila terdapat kritik dan saran dapat dikirimkan ke joeantonius66@gmail.com
Apakah tidak ada source code ?
BalasHapus